Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APARI) menggelar seminar internasional bertajuk “ESG & Climate Risk In Relation To Insurance” di Jakarta pada Kamis, 6 Juli 2023.
Ketua Umum APARI, Bambang Suseno, mengatakan bahwa acara ini merupakan kolaborasi antara APARI dan Singapore College of Insurance (SIC), yang merupakan dua perusahaan yang berfokus pada training dan edukasi asuransi.
“Jadi sudah selayaknya antara kedua negara saling memberikan manfaat antara stakeholder masing-masing di kedua negara,” ujar Bambang dalam pembukaannya pada seminar internasional tersebut.
|Baca juga: APARI Adakan Seminar Asuransi Kredit
Dalam paparannya, Bambang mengatakan bahwa topik seminar kali ini mengangkat isu-isu yang sedang menjadi perbincangan khalayak ramai dan memiliki urgensi yang kuat.
“Saat ini, sebagian dari kita (pelaku industri asuransi) menganggap bahwa ESG adalah dunia yang lain, tapi kita akan sampaikan, bahwa ESG ini adalah concern dari kita semua,” ujar Bambang.
Menurutnya, ESG ini merupakan emerging risk atau risiko darurat yang akan berdampak besar di kemudian hari. “Dampaknya besar tapi tidak terjadi sekarang, jadi sebagian orang menganggap belum diantisipasi,” jelasnya.
|Baca juga: Tingkatkan Daya Saing APARI Fokus Garap Program Edukasi
Bambang pun menceritakan pengalamannya bersama APARI saat melakukan study tour di Lloyd of London. Di sana ia dan rekan-rekan APARI mendapatkan pelatihan mengenai emerging risk. “Lloyd of London, sebagai lembaga salah satu yang terbesar di dunia mengatakan, mereka (masyarakat) perlu mengantisipasi sejak awal mengenai emerging risk ini perlu tahu seberapa dampaknya dan apa yang perlu dipersiapkan dari awal,” ujarnya.
Kaitannya dengan industri perasuransian, yang merupakan profesi yang memberikan solusi bagi masyarakat, Bambang menilai para pelaku industri asuransi perlu memahami terkait ESG, sehingga pada gilirannya, pelaku asuransi dapat memberikan solusi pada masyarakat. “Kita perlu mengetahui, agar pada gilirannya kita juga bisa memberikan advise dan memberikan value kepada klien kita mengenai bagaimana mengantisipasi risiko-risiko yang terkait dengan ESG yang akan menerpa korporasi dari klien kita,” katanya.
Bambang menilai, ESG merupakan gambaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi dampak dari bisnis yang kemungkinan akan berdampak pada lingkungan dan masyarakat.
Sebagai informasi, APARI dan SCI menghadirkan pembicara yang berkredibel dalam bidangnya, antara lain seperti Chief Executive Officer Alpha Millennia Technology, Raymond Cheung yang hadir secara langsung dalam acara tersebut.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News