Survei BI: Indeks Ekonomi Berada di Area Optimis

Media Asuransi, JAKARTA – Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Juni 2023 mengindikasikan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau tetap terjaga. Persepsi itu tecermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Juni 2023 tetap berada pada area optimis (>100) sebesar 116,8, meskipun tidak setinggi dibandingkan 118,9 pada Mei 2023. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, tetap terjaganya IKE Juni 2023 terutama didukung oleh Indeks Penghasilan Saat Ini yang tercatat sebesar 125,1 tetap stabil sebesar 0,3 poin dari Mei 2023. “Sementara itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama turun masing-masing sebesar 3,5 poin dan 2,5 poin menjadi 117,6 dan 107,7 pada Juni 2023, katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 15 Juli 2023.

Dia tambahkan, secara spasial, Sebagian besar kota mencatat penurunan IKE, terdalam di Banten (-17,0 poin), diikuti Bandar Lampung (-15,8 poin) dan Padang (-12,0 poin). Sementara itu, beberapa kota lainnya mencatat peningkatan IKE, tertinggi di Makassar (7,5 poin), diikuti Pangkal Pinang (5,7 poin) dan Samarinda (3,7 poin).

|Baca juga: Survey BI: Kinerja Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Kuartal II/2023

Erwin menjelaskan bahwa pada Juni 2023, optimisme responden terhadap penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu menurun dibandingkan bulan sebelumnya, terutama pada responden dengan tingkat 3 Survei Konsumen (SK) pengeluaran Rp2,1–Rp3 jut. Menurut usia, penurunan indeks terjadi pada Sebagian kelompok usia responden.

Persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini terindikasi optimis meskipun menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Indeks tercatat menurun pada hamper seluruh kategori pendidikan, terdalam pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan

SLTA. “Menurut usia, ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini tercatat optimis pada seluruh kelompok usia responden,” tuturnya.

Selanjutnya, keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian barang tahan lama (durable

goods) terpantau menurun, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran >Rp5 juta. Berdasarkan kelompok usia, Indeks Pembelian Durable Goods juga terindikasi menurun pada sebagian kategori usia responden, terutama pada kelompok responden berusia >60 tahun.

Editor: S. Edi Santosa