Media Asuransi, JAKARTA – Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Juni 2023 menunjukkan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan terpantau tetap kuat. Rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi pada Juni 2023 tercatt relatif stabil.
Ekspektasi konsumen terhadap ekonomi 6 bulan ke depan yang tetap kuat, tecermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Juni 2023 tercatat dalam zona optimis (>100) sebesar 137,5, meskipun lebih rendah dari 137,8 pada Mei 2023. Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yang tetap kuat terutama didorong oleh ekspektasi penghasilan sebesar 138,1 pada Juni 2023, meningkat dibandingkan 136,9 pada Mei 2023.
“Sementara itu, ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan kerja masing-masing tercatat sebesar 138,7 dan 135,6, lebih rendah dari 139,9 dan 136,6 pada bulan sebelumnya,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, 16 Juli 2023.
Secara spasial, peningkatan IEK Juni 2023 terjadi di sebagian kota cakupan survei dengan peningkatan tertinggi di Manado (8,3 poin), diikuti Makassar (5,2 poin) dan Semarang (4,9 poin). Sementara itu, sebagian kota lainnya mencatat penurunan IEK, terdalam di Padang dan Banjarmasin (-13,8 poin), diikuti Mataram (-11,5 poin) dan Bandar Lampung (-7,8 poin).
|Baca juga: Survey BI: Kinerja Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Kuartal II/2023
Menurut Erwin, pada Juni 2023, ekspektasi konsumen terhadap penghasilan ke depan terindikasi meningkat, terutama pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp3,1–Rp4 juta. Berdasarkan usia, meningkatnya ekspektasi terhadap penghasilan ke depan terutama terjadi pada responden berusia 51 tahun–60 tahun.
“Ekspektasi konsumen terhadap perkembangan kegiatan usaha ke depan terindikasi optimis pada
seluruh tingkat pengeluaran. Sementara itu, dari sisi usia, ekspektasi terhadap kegiatan usaha ke depan tercatat menurun pada seluruh kelompok usia kecuali pada responden berusia 20–30 tahun,” jelasnya.
Di sisi lain, konsumen memprakirakan ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang akan menurun. Berdasarkan tingkat pendidikan, penurunan terdalam terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan sarjana. Sedangkan dari sisi usia, ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja menurun pada sebagian kelompok usia responden.
Erwin Haryono juga menjelaskan kondisi keuangan konsumen dalam kondisi baik. Rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) Juni 2023 tercatat sebesar 75,7 persen, relatif stabil dari 75,4 persen pada bulan sebelumnya. Rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 9,0 persen, juga tercatat relatif stabil dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya.
“Adapun proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil pada Juni 2023, yaitu sebesar 15,3 persen,” tuturnya.
Berdasar kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau meningkat pada sebagian kategori pengeluaran, tertinggi pada responden dengan tingkat pengeluaran >Rp5 juta. Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi menurun, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran >Rp5 juta per bulan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News