1
1

Mengintip Prospek Saham Emiten Fintech

Ilustrasi fintech | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas menilai sektor UMKM dan pembiayaan konsumen memiliki potensi besar bagi pemain fintech dalam jangka pendek hingga menengah.

Melalui Daily Write Up bertajuk Tech Sector update – What’s going on with Indonesia’s fintech industry, analis Mirae Sekuritas Rizkia Darmawan menjelaskan sektor fintech di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, didorong oleh penetrasi digital yang semakin luas dan keterlibatan investor yang kuat. Populasi negara yang berjumlah sekitar 275 juta jiwa, termasuk dengan sekitar 81% individu yang belum terlayani dan belum memiliki akses perbankan yang memadai, serta adanya keterbatasan dan kesenjangan pembiayaan, khususnya untuk UMKM, menyoroti perlunya solusi fintech.

“Jumlah pemain dan pengguna fintech di Indonesia terus meningkat. Selama dekade terakhir, terjadi peningkatan luar biasa sebesar 5,5 kali lipat dalam jumlah pemain fintech. Awalnya pertumbuhan didominasi oleh segmen pembayaran, namun lanskap saat ini ditandai dengan beragam layanan fintech, termasuk pinjaman, pembayaran, dan manajemen kekayaan.”

|Baca juga: AFPI Tanggapi 26 Pemain Fintech yang Belum Penuhi Aturan Modal Minimum Rp25 Miliar

Sentimen investor di sektor fintech Indonesia tetap sangat optimistis. Antara tahun 2020 dan 2022, total investasi di sektor ini mencapai US$3,2 miliar, yang merupakan 4,6 kali lipat lebih tinggi dari pendanaan yang diterima antara tahun 2017 dan 2019. Meskipun sebagian besar pendanaan dialokasikan untuk perusahaan yang sudah mapan, sekitar 60% dari volume investasi tersebut diberikan kepada perusahaan tahap awal, menunjukkan minat yang kuat terhadap inovasi baru.

Peningkatan pertumbuhan penetrasi layanan finansial menjadi hal yang penting, dan masih ada peluang yang signifikan untuk meningkatkan kesadaran dan adopsi konsumen terhadap layanan fintech, seperti pinjaman, manajemen kekayaan, deposito, dan asuransi.

Namun, jelas Rizkia, pemain fintech yang mengandalkan promosi dan diskon untuk pertumbuhan cepat juga harus fokus pada memberikan nilai tambahan di luar insentif tersebut. Ini meliputi peningkatan langkah-langkah keamanan, kenyamanan, dan peningkatan pengalaman pengguna.

Setelah menganalisis lanskap industri dan mengkaji perusahaan P2P lending seperti Akseleran, Rizkia percaya bahwa sektor UMKM dan pembiayaan konsumen memiliki potensi besar bagi pemain fintech dalam jangka pendek hingga menengah.

“Namun, sangat penting bagi pemain fintech untuk mengatasi kekhawatiran pelanggan agar dapat berhasil di pasar Indonesia. Hal ini akan mendorong keberhasilan dalam menarik basis pengguna yang lebih besar, memastikan kualitas pinjaman, dan pada akhirnya meningkatkan profitabilitas.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Downgrade Peringkat Agung Podomoro Land (APLN) Jadi CCC-, Ini Alasannya
Next Post Siap Lunasi Obligasi, Peringkat Polytama Propindo Ditegaskan idA-

Member Login

or