1
1

Workshop AAUI: Mengelola Risiko Konstruksi & Masalah Asuransi Terkait

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) akan menggelar workshop dua hari mengenai Construction & Erection Project Insurance di Indonesia dan ASEAN pada 9 dan 10 Agustus 2023.

Untuk membuat penyampaiannya sangat terkini dan obyektif, AAUI akan menghadirkan Konsultan Risiko Regional terkenal, Ir Pooba Mahalingam dari Singapura untuk mengikuti lokakarya ini.

Sebagai insinyur berkualifikasi dengan pengalaman risiko dan asuransi, Pooba telah memberikan pelatihan di kawasan Asean, Timur Tengah, dan Afrika. Dia juga bertindak sebagai surveyor risiko untuk perusahaan asuransi dan reasuransi untuk menangani berbagai risiko teknik dan konstruksi.

Bern Dwiyanto, Direktur Eksekutif AAUI mengatakan, topik yang diangkat sangat relevan dan terkini yang perlu mendapat perhatian dari insan asuransi – baik underwriter, pemasaran atau personel klaim. “Stakeholder lain seperti broker, reasuransi dan broker RI juga dipersilakan untuk mendaftar pada acara ini,” kata Bern.

Menurut Bern, Pooba sebagai kandidat yang tepat untuk menyampaikan sesi ini. Dia memiliki keahlian teknik dan asuransi properti yang luas dari berbagai daerah. “Kemampuannya untuk mempresentasikan dalam bahasa Inggris dengan penjelasan bahasa Indonesia akan berguna bagi penonton Indonesia kami,” tambahnya.

|Baca juga: Peran Asuransi dalam Mitigasi Risiko Proyek Konstruksi

Seiring perkembangan Indonesia, jelas Pooba dalam keterangannya, proyek konstruksi baru diluncurkan dan berbagai risiko baru terlihat di pasar. Bisa berupa infrastruktur, gedung, pembangkit energi terbarukan dll. Belum lagi pembangunan ibu kota baru Indonesia yang berlokasi di Kalimantan – Nusantara demikian sebutannya.

Proyek utama yang teridentifikasi di wilayah Jakarta meliputi New Priok Port, MRT (Timur – Barat) dan Jalan Layang Non Tol. Di pinggiran kota dan kota-kota besar seperti Bandung, Surabaya dan Medan, perumahan baru, pembangkit listrik dan skema perbaikan jalan sedang diluncurkan.

Menurut Pooba, persyaratan asuransi proyek menjadi peluang bagi perusahaan asuransi untuk mendukung industri konstruksi.

Underwriter dan pemain asuransi harus mengevaluasi risiko ini dan memperkirakan eksposurnya. Persyaratan asuransi harus diperhatikan. Klausul, pengesahan dan jaminan harus disertakan. Pooba mengatakan pemahaman yang tidak benar tentang Cakupan dan Klausul Polis dapat menyebabkan kerugian besar dan klaim jutaan dolar.

Beberapa kecelakaan/kejadian umum di lokasi sebagai berikut:

⦁ Runtuhnya perancah selama pengecoran beton

⦁ Tumpukan lembaran penahan tanah sementara memberi jalan

⦁ Rangka derek menara runtuh saat mengangkat material

⦁ Getaran dan kerusakan retak pada bangunan tetangga

⦁ Kerusakan akibat kebakaran di lokasi konstruksi

Pooba menjelaskan ini adalah insiden situs tipikal yang merupakan mimpi buruk bagi pembangun dan personel situs. Bisa lebih buruk lagi jika nyawa manusia hilang. Di Singapura, jelas dia, runtuhnya konstruksi Nicoll Highway pada tahun 2004 merupakan salah satu insiden situs klasik yang bahkan dibicarakan oleh para insinyur hingga saat ini.

|Baca juga: Pasar Reasuransi Properti & Kecelakaan Global Diperkirakan Capai US$478,97 Miliar

Awal tahun ini di bulan Maret, gedung pencakar langit yang sedang dibangun di Hong Kong terbakar. Kebakaran yang memakan waktu lebih dari 12 jam untuk dipadamkan dan merusaknya menelan biaya jutaan dolar. Kedua insiden tersebut melibatkan risiko konstruksi – polis C.A.R akan dipicu dan perusahaan asuransi akan melakukan klaim ini untuk mengevaluasi kerugian.

Sementara itu, sambung Pooba, ada juga insiden lokasi proyek yang dilaporkan di Indonesia. Ringkasan kecelakaan di lokasi baru-baru ini dikumpulkan sebagai berikut:

⦁ Dua pekerja proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Palembang tewas tertimpa kolom LRT. (4 Agustus 2017)

⦁ Jembatan pada pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) di Kabupaten Bogor runtuh dan menewaskan satu pekerja serta melukai dua lainnya. (22 September 2017)

⦁ Crane konstruksi jalan tol Bogor Outer Ringroad (BORR) jatuh di jalan raya umum. (26 Okt 2017)

⦁ Sebuah girder pada konstruksi jalan tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) runtuh dan menewaskan salah satu pekerja.( 29 Okt 2017)

⦁ Ruas beton proyek pembangunan LRT menimpa sebuah mobil di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur. (15 Nov 2017)

Pooba mengatakan kontraktor dan pembangun harus menghadapi Pihak Berwenang dan bahkan media ketika insiden tersebut terjadi. Di lokasi, pemilik proyek dan kontraktor melihat kontrak dan khususnya perlindungan asuransi untuk kompensasi.

Namun, kontrak konstruksi biasanya diserahkan kepada spesialis – Konsultan, Quantity Surveyor dan bahkan Pengacara untuk memberi nasihat. Kebutuhan asuransi dan ganti rugi untuk Klien ditentukan dalam Kontrak tetapi para insinyur tidak terlalu memperhatikan masalah kontraktual ini.

“Kode dan spesifikasi bangunan harus dipatuhi agar polis asuransi dapat merespons. Seringkali ketika terjadi kesalahan di lokasi, dokumen asuransi ini dicari untuk mencari kompensasi finansial,” pungkas Pooba.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Outlook Mayora Indah (MYOR) Direvisi Jadi Stabil dari sebelumnya Negatif
Next Post BPJS Kesehatan Jalin Kerja Sama dengan RS Kapal Terapung Ksatria Airlangga

Member Login

or