1
1

Hong Kong Akan Terapkan Aturan Modal Baru

Deretan gedung bertingkat di Hongkong menjelang malam. | Foto: businees.hsbc.com

Media Asuransi, GLOBAL – RUU baru yang menyediakan kerangka kerja legislatif bagi Hong Kong untuk memperkenalkan rezim modal berbasis risiko (RBC) untuk industri asuransi telah dipuji oleh pakar industri. Peraturan baru tersebut, menurut para ahli ini, akan meningkatkan manajemen risiko dan memperkuat status negara kota tersebut sebagai pusat asuransi internasional.

Menurut laporan dari SCMP, RUU baru memastikan bahwa perusahaan asuransi harus mempertahankan tingkat modal dan solvabilitas yang sesuai berdasarkan eksposur risiko mereka. RUU ini bertujuan untuk mempromosikan kesehatan keuangan di industri.

Rezim RBC ini berarti bahwa perusahaan asuransi perlu menyuntikkan modal tambahan berdasarkan tingkat risiko yang ditimbulkan oleh sifat produk mereka. Penawaran jangka pendek dan klaim sederhana membutuhkan lebih sedikit modal, sementara polis jangka panjang dengan pembayaran terjamin kini membutuhkan cadangan modal yang lebih tinggi. Ini sangat berbeda dari standar persyaratan modal saat ini yang lebih banyak beroperasi berdasarkan aturan.

|Baca juga: Hong Kong Dinilai Akan Jadi Pusat Asuransi Internasional, Apa Sebabnya?

CEO perusahaan manajemen aset Conning Asia-Pasifik, Ruby Yang, mengatakan bahwa persyaratan modal baru adalah perubahan besar dan setiap perusahaan asuransi sibuk memikirkan bagaimana menghadapi rezim baru. “Ini akan memastikan perusahaan asuransi memiliki modal yang cukup untuk membayar pelanggan mereka terlepas dari kondisi pasar. Ini akan memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengatasi ketidakpastian dengan lebih baik dan pada gilirannya akan membantu Hong Kong untuk memperkuat perannya sebagai pusat asuransi internasional,” katanya.

Yang menambahkan, asuransi juga membutuhkan perhitungan dan prakiraan yang canggih untuk mengelola portofolionya karena pasar modal sangat tidak terduga. “Tidak ada cara bagi perusahaan mana pun untuk melakukannya secara manual, seperti yang mereka lakukan sebelumnya, mereka membutuhkan alat dan proses kuantitatif untuk membantu mereka dalam analisis,” tambahnya.

Ketua Manulife Financial Asia, Damien Green, mengatakan bahwa persyaratan RBC yang baru harus membawa Hong Kong sejalan dengan standar internasional. “Banyak pasar luar negeri, khususnya di Eropa, telah mengadopsi persyaratan modal berbasis risiko,” katanya.

Modal berbasis risiko yang baru ini akan menempatkan Hong Kong di garis depan pasar keuangan global, menguntungkan perkembangan jangka panjang industri asuransi kota dan pelanggannya. “Ini adalah langkah penting dalam mengkonsolidasikan posisi Hong Kong sebagai pusat keuangan dan manajemen risiko internasional,” tambahnya.

Di tempat lain di sektor ini, Biro Pengaduan Asuransi (ICB) Hong Kong telah mencatat angka tahunannya, mengungkapkan bahwa sektor ini mengalami peningkatan keluhan tahunan didorong oleh kebijakan yang berkaitan dengan rawat inap, medis, dan kehidupan serta penyakit kritis. 

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IFG Festival Harmoni 2023
Next Post Terra Drone Indonesia Lakukan Pemetaan PTSL di Sumatera Barat

Member Login

or