1
1

Prospek Market IHSG, Apa Saja Sentimen yang Perlu Diperhatikan?

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada pekan lalu yakni sebesar 0,2% tertopang sektor energi yang menguat sebesar 2,&%, konsumer non-primer 1,2% dan properti & real estate sebensar 1,1%. Sementara itu sektor yang memperberat laju IHSG yakni sektor teknologi yang melemah -2,7%, sektor kesehatan -0,8% dan perindustrian -0.7%.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino, menjelaskan ada sentimen positif pada minggu lalu yang memacu laju IHSG mulai dari surplus neraca perdangangan Juni yang lebih besar dari konsensus, musim laporan keuangan kuartal II/2023 di Amerika, kenaikan beberapa harga komoditas dan berlanjutnya aksi beli investor asing.

Dia menambahkan sentimen negatif pada minggu lalu yang memperberat laju IHSG, yakni ada aksi ambil untung, antisipasi menjelang rapat Bank Sentral dan mengecewakannya laporan keuangan dan prospek saham sektor teknologi di Wall Street.

Berbicara terkait prospek market pada minggu ini, Mino menjelaskan ada sejumlah sentimen yang wajib diperhatikan para trader, yakni dari domestik ada sentimen suku bunga acuan. Terus turunnya angka inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar rupiah diprediksi akan membuat Bank Indonesia akan kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5.75% pada RDG 25 Juli nanti.

|Baca juga: MARKET REVIEW: Pekan Lalu IHSG Ditutup Menguat Tipis

Sentimen domestik yang kedua yang patut dicermati pada minggu ini yakni terkait pertumbuhan kredit perbankan, karena investor akan menunggu data pertumbuhan kredit perbankan untuk bulan Juni 2023. Pada Mei lalu penyaluran kredit perbankan tumbuh 9.39% yoy lebih tinggi dari bulan sebelumnya +8.08%.

Sementara itu sentimen eksternal yang wajib diperhatikan yakni terkait Fed Fund Rate. Pada pertemuan 26 Juli nanti The Fed diprediksi akan menaikan Fed Fund Rate sebesar 25 bps menjadi 5,50%. “Meskipun diprediksi naik,pasar menilai langkah The Fed untuk menaikkan Fed Fund Rate untuk mencapai angka inflasi di kisaran 2% akan segera berakhir,” terang Mino.

Sentimen eksternal terkait berlanjutnya musim laporan keuangan emiten di AS wajib dicermati, perusahaan-perusahaan S&P500 telah mulai melaporkan kinerja keuangannya di 2Q23 pada minggu lalu dengan catatan 74% berhasil melampaui ekspektasi.

“Hal ini memunculkan optimisme bahwa ekonomi Amerika hanya akan mengalami soft-landing bukan hard landing. Apalagi, sebelumnya berdasarkan konsensus dari Refinitiv laba bersih perusahaan-perusahaan S&P 500 akan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 8.7% di kuartal kedua tahun ini,” terang Mino.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pendapatan Truist Insurance Holdings Tumbuh 9,1 Persen
Next Post RenewBuy Kantongi Dana US$40 Juta dari Dai-ichi Life

Member Login

or