Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melemah seiring dengan sentimen pasar yang tidak sepenuhnya positif.
Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra menjelaskan peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini karena sentimen pasar tidak sepenuhnya positif pagi ini. “Sebagian indeks saham Asia terlihat bergerak turun seperti indeks Nikkei dan Kospi. Nilai tukar regional juga sebagian bergerak melemah terhadap dolar AS,” jelasnya kepada Media Asuransi, Senin 7 Agustus 2023.
Ariston menjelaskan data tenaga kerja AS di akhir pekan lalu memberikan indikasi bahwa potensi kenaikan inflasi AS masih ada dengan kenaikan pertumbuhan upah rata-rata per jam dan tingkat pengangguran yang lebih rendah dari bulan sebelumnya. “Ini bisa memicu Bank Sentral AS untuk mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi,” jelasnya.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Di samping itu, jelas Ariston, isu perlambatan ekonomi di China juga menjadi faktor pelemah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS karena Indonesia memiliki hubungan dagang yang besar dengan China.
Di sisi lain, Ariston mengatakan data pertumbuhan PDB kuartal II/2023 Indonesia mungkin bisa mendorong penguatan rupiah bila hasilnya menunjukkan pertumbuhan di atas 5%.
“Potensi pelemahan ke arah Rp15.200 per dolar AS, dengan potensi penguatan di kisaran Rp15.100 per dolar AS,” pungka Ariston.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News