1
1

Peringkat Indonesia Infrastructure Finance (IIF) Ditegaskan idAAA Outlook Stabil

Pembangunan ifrastruktur yang di biayai PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). | Foto: iif.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat “idAAA” untuk PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan surat utang yang diterbitkan dan masih beredar. Prospek dari peringkat Perusahaan adalah “stabil”.

“Peringkat Perusahaan mencerminkan tingkat dukungan yang sangat kuat dari pemegang saham IIF,” tulis Pefindo dalam keterangan resminya.

Menurut Pefindo, peringkat tidak dipengaruhi oleh profil kredit standalone IIF, yang mencerminkan eksistensi yang kuat di segmen pembiayaan infrastruktur dengan permintaan yang terus meningkat, indikator likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang sangat kuat, profil permodalan yang diatas rata-rata, profil pembiayaan yang terkonsentrasi, serta terbatasnya jumlah proyek infrastruktur yang layak untuk dibiayai.

|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat IIF BBB/AAA Outlook Stabil

Peringkat dapat mengalami tekanan jika terdapat penurunan tingkat dukungan yang material dari pemegang saham, yang dapat tercermin dari berkurangnya tingkat pengendalian dan kepemilikan terhadap IIF.

IIF berdiri pada tanggal 15 Januari 2010 sebagai lembaga keuangan non-bank yang memiliki fokus pada investasi di proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial dengan menerapkan standar internasional dalam aspek sosial dan lingkungan demi menjamin keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

IIF menyediakan pembiayaan berbasis dana seperti pinjaman senior, pinjaman mezzanine, dan pinjaman dalam bentuk partisipasi dalam ekuitas, ditambah dengan produk pembiayaan non-dana seperti penjaminan dan layanan dalam bentuk fee based.

Dalam menjalankan operasionalnya, IIF memiliki 128 karyawan dan 1 kantor pada 31 Maret 2023. Pemegang saham IIF terdiri dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (30,00%), International Finance Corporation (IFC, 19,99%), Asian Development Bank (ADB, 19,99%), Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG, 15,12%), dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC, 14,90%).

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Survei GlobalData: Asuransi Perlu Pasang Target untuk Hadapi Perubahan Iklim
Next Post Siap Lunasi Sukuk Ijarah, Peringkat Moratel Ditegaskan id+(sy)

Member Login

or