Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Bank BTN) berkomitmen untuk melaksanakan spin off pada UUS miliknya yakni BTN Syariah.
Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan bahwa pemisahan ini akan diikuti kemungkinan konsolidasi BTN Syariah dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). “Skemanya ‘kan pertama spin off, lalu di ujungnya akan dikerjasamakan ke BSI. Karena tidak mungkin pengalihan aset kita laksanakan sendiri, ada risiko yang cukup besar,” katanya dalam keterangan yang dikuip Jumat, 11 Agustus 2023.
Menurutnya, kalau polanya pengalihan aset, BTN Syariah tetap spin off terlebih dulu. “Nanti equity-nya kerja sama dengan BSI,” ujar Nixon.
|Baca juga: BTN Syariah Dukung Pembiayaan Rumah Bagi Warga Muhammadiyah
Di sisi lain, dia menyatakan bahwa Bank BTN sedang melakukan proses negosiasi kesepakatan jual beli dengan suatu bank yang bakal selesai sebelum akhir tahun terkait dengan pengembangan bisnis syariahnya tersebut. “Kami tidak mengejar buat PT baru. Tetapi kita pilih dengan akuisisi salah satu bank dan itu jadi syariah. Lalu, BSI akan masuk sebagai salah satu pemegang saham,” tuturnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, mengatakan pihaknya siap memberikan ijin terkait rencana Bank BTN melakukan akuisisi suatu bank dalam memuluskan upaya spin off BTN Syariah. “Kami akan mengizinkan kalau spin-off itu disertai dengan konsolidasi yang signifikan,” jelasnya.
Menurut dia, OJK ingin memastikan hasil dari akuisisi atau merger tersebut dapat memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek. Termasuk struktur kelembagaan, modal, hingga total aset yang dimiliki oleh Bank Syariah BTN.
“OJK memang menginginkan ada bank-bank syariah besar sekelas BSI. Mudah-mudahan bisa ada dua atau tiga bank hasil akuisisi atau merger yang seukuran itu. Hal ini sesuai juga dengan mandat UU P2SK, bahwa spin off bisa dimintakan sekaligus konsolidasi,” jelasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News