Media Asuransi, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 dan kuartal IV/2023 diperkirakan akan lebih rendah yaitu di bawah 5% dibandingkan dengan realisasi di 2 kuartal pertama 2023 yang berada di atas 5%.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Macro Tracker bertajuk Macro Tracker – Global market updates: Escalating pressure from risk-off sentiment, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menjelaskan sejak awal bulan Agustus tekanan terhadap rupiah meningkat, dengan nilai tukar mata uang pekan lalu ditutup pada posisi Rp15.195 per USD (depresiasi 0,9% MTD).
|Baca juga: Ekonomi Indonesia Moncer di Semester I/2023, Tembus Ekspektasi Pasar
“Meskipun demikian, rupiah menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan mata uang emerging market lainnya. Pada bulan bulan ini, mayoritas mata uang negara berkembang melemah signifikan terhadap dolar. Hal ini disebabkan oleh sentimen risk-off yang mewarnai pasar global dan menyebabkan tekanan terhadap emerging market.”
Rully menerangkan rilis data ekonomi AS, khususnya yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan inflasi, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan pasar. Pada bulan Juli, inflasi IHK AS lebih rendah dari ekspektasi, mencapai 3,2% YoY, dengan inflasi bulanan sebesar 0,2% MoM.
Namun demikian, dia beranggapan bahwa data tersebut belum akan cukup menjadi faktor penentu bagi The Fed dalam menentukan arah suku bunga. Kemungkinan The Fed masih akan menunggu data lainnya yang akan diumumkan sebelum mengambil keputusan dalam pertemuan FOMC mendatang. Dengan adanya tiga rapat FOMC tersisa sebelum akhir tahun, kemungkinan kenaikan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps tetap terbuka.
Meskipun secara konsisten lebih kuat dari ekspektasi pada kuartal II/2023, dengan pertumbuhan PDB sebesar 5,17% YoY, dia percaya bahwa faktor musiman yang berkontribusi terhadap kuatnya permintaan domestik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha, tidak akan terulang pada kuartal II/2023 dan kuartal IV/2023.
Oleh karena itu, dia memperkirakan pada kuartal III/2023 dan kuartal IV/2023, PDB Indonesia akan tumbuh di bawah 5,0% YoY. “Untuk sepanjang 2023 kami mempertahankan pandangan kami tentang pertumbuhan PDB Indonesia di 4,88% YoY (vs 5,31% YoY di FY22).”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News