Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja ekspor Indonesia diperkirakan akan terdampak perlambatan ekonomi China dan AS yang saat ini merupakan negara utama tujuan ekspor.
Melalui Daily Write Up melalui Macro Update – July’s trade balance: Narrower-than-expected trade surplus, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menjelaskan pada bulan Juli, ekspor Indonesia mengalami kontraksi sebesar 18,0% YoY, tidak sedalam perkiraan yang sebesar 19,2% YoY, menjadi US$20,9 miliar.
|Baca juga: Ekspor RI di Juli 2023 Tumbuh 1,36 Persen
Ekspor Indonesia secara bulanan mengalami ekspansi 1,4% MoM. Sementara itu, untuk impor di bulan Juli, mencatatkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi, yaitu turun 8,3% YoY. Karena jaringan kegiatan perdagangan internasional Indonesia yang kompleks, surplus perdagangan turun secara signifikan menjadi US$1,3 miliar (vs US$3,5 miliar pada bulan Juni dan proyeksi konsensus sebesar US$2,6 miliar).
Menurut dia, faktor utama lonjakan impor di bulan Juli dipengaruhi oleh peningkatan nilai impor untuk semua jenis penggunaan, yang juga menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi domestik. Impor barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal menunjukkan pertumbuhan yang tinggi secara bulanan masing-masing sebesar 31,9% MoM, 21,6% MoM, dan 11,2% MoM.
Namun demikian, jelas dia, berdasarkan pengamatan kami terhadap tren selama bulan-bulan sebelumnya, kemungkinan penurunan impor bulanan untuk Agustus tampak dan berpotensi menghasilkan surplus perdagangan yang lebih lebar.
Lebih lanjut, Rully mengatakan pemulihan ekonomi China menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang signifikan. Kondisi perdagangan internasional negara tersebut memburuk, terlihat dari kontraksi dua digit dalam ekspor dan impor. Mengingat China merupakan tujuan utama ekspor Indonesia, hal ini berpotensi berdampak pada kinerja ekspor Indonesia.
“Selain itu kami melihat adanya risiko dari perlambatan ekonomi AS sebagai dampak dari kenaikan suku bunga kebijakan yang agresif untuk mengendalikan inflasi. Hal ini juga akan berdampak pada penurunan kinerja ekspor Indonesia ke AS, yang juga merupakan negara tujuan ekspor utama.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News