Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa RAPBN 2024 mendatang akan tetap berperan sebagai shock absorber. Dengan peran tersebut RAPBN 2024 melindungi rakyat dan stabilisasi ekonomi dari guncangan global, berupa stabilisasi harga pangan, ketahanan energi, dan pengendalian inflasi.
|Baca juga: Menkeu: APBN Juni 2023 Kembali Surplus sebesar Rp152,3 triliun
“APBN tetap berpihak kepada kesejahteraan rakyat dengan terutama fokus pada penurunan kemiskinan stunting dan kesenjangan. Kita akan melihat APBN dijaga tetap sehat dan berkelanjutan untuk bisa terus menopang tujuan menuju Indonesia maju 2045”, jelas Menteri Keuangan dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun 2024 di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan bahwa pendapatan negara pada RAPBN tahun anggaran 2024 ditargetkan sebesar Rp2.781,3 triliun. Secara lebih rinci, hal tersebut terbagi dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.307,9 triliun, PNBP sebesar Rp473,0 triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp430,6 miliar.
Kemudian, untuk belanja negara pada RAPBN tahun 2024 diproyeksikan mencapai Rp3.304,1 triliun atau 14,5 persen terhadap PDB, yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.446,5 triliun (74,0 persen terhadap Belanja Negara) dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp857,6 triliun (26,0 persen terhadap Belanja Negara).
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News