Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan bahwa industri reasuransi nasional mengalami pertumbuhan premi negatif pada semester I/2023. Seiring dengan itu, nilai klaim reasuransi yang dibayarkan pada periode ini juga menurun.
“Data dari 7 perusahaan reasuransi, nilai premi turun 7,2 persen pada semester I/2023 ini,” kata Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset & Analisa AAUI, Trinita Situmeang, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 25 Agustus 2023.
Premi reasuransi pada semester I/2023 tercatat sebesar Rp10,01 triliun, terkontraksi sebesar 7,2 persen year on year (yoy) jika dibandingkan dengan premi reasuransi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,79 triliun.
|Baca juga: Asuransi Umum Catatkan Pertumbuhan Premi Selama Semester I/2023
Lini bisnis reasuransi properti masih menjadi penyumbang premi terbesar di semester I/2023 dengan nilai Rp5,24 triliun. Kemudian disusul reasuransi kredit dengan nilai premi Rp1,54 triliun, marine cargo dengan premi sebesar Rp861,8 miliar, engineering dengan premi Rp639,6 miliar, dan marine hull dengan premi Rp431,3 miliar.
Sembilan lini bisnis mencatatkan pertumbuhan negatif, yakni reasuransi properti (-8,0%), kendaraan bermotor (-6,23%), marine cargo (-22,3%), aviation (-30,1%), satelit (-96,8%), energy on shore (-13,4%), liability (-31,8%), suretyship (-8,1%, dan aneka (-46,5%). Sedangkan 5 lini bisnis lainnya mengalami pertumbuhan positif, marine hull dari tidak ada premi menjadi ada Rp431,3 miliar, energy off shore (0,8%), engineering (14,6%), personal accident (27,9%), asuransi kesehatan (58,3%), dan reasuransi kredit (15,7%).
Sementara itu dari sisi klaim, menurut Trinita, total nilai klaim yang dibayarkan reasuransi juga turun. Pada semester I/2023, 7 perusahaan reasuransi telah membayarkan klaim sebesar Rp3,64 triliun, turun 14,1 persen jika dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,24 triliun.
Pembayaran klaim reasuransi terbesar untuk lini bisnis properti dengan nilai Rp1,74 triliun, turun 21,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,21 triliun. Lini bisnis asuransi kredit dengan nilai klaim Rp709 miliar ada di urutan kedua, turun 22,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp910 miliar.
Lini bisnis reasurani engineering ada di posisi ketiga penyumbang klaim, dengan nilai Rp322,3 miliar, naik 38,2 persen jika dibandingkan dengan semester I/2022 yang sebesar Rp233,3 miliar. Berikutnya lini bisnis marine hull dengan nilai klaim Rp236,7 miliar, tumbuh 28,6 persen jika dibandingkan dengan semester I/2022 yang sebesar Rp184 miliar.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News