Media Asuransi, GLOBAL – Reasuransi Nasional Malaysia Bhd (MalaysiaRe) berupaya melakukan transisi dari yang sebelumnya hanya melayani pasar domestik menjadi pemain regional terkemuka, menekankan profil bisnis global dengan memperluas operasinya di luar negeri.
Rencana tersebut, yang dirinci dalam inisiatif strategis yang menguraikan peta jalan strategis perusahaan untuk periode 2023-2025, juga mencakup poros strategis menuju spesialisasi dan penekanan pada upaya mendorong pertumbuhan segmen bisnis sambil tetap mempertahankan pangsa pasar domestik perusahaan.
Presiden dan CEO Reasuransi Malaysia Bhd, Ahmad Noor Azhari Abdul Manaf, mengatakan bahwa dengan pangsa pasar domestik sebesar 55% yang mengesankan pada tahun 2022, Re Malaysia tetap waspada terhadap rasa puas diri, terus berinovasi untuk mempertahankan klien yang sudah ada sambil mendiversifikasi strategi pertumbuhannya.
|Baca juga: Premi Industri Asuransi Motor Malaysia Diperkirakan Capai US$3 Miliar pada 2027
“Ketahanan kami di pasar disebabkan oleh komitmen kami terhadap layanan bernilai tambah dan penanaman kepercayaan dan hubungan yang tak tergoyahkan dengan klien domestik kami, sebuah kemitraan yang dengan setia kami pertahankan,” kata Ahmad, dikutip dari laman the edge malaysia, Selasa, 29 Agustus 2023.
Meskipun aspirasi kami untuk mempertahankan posisi kepemimpinan pasar sangat kuat, kami juga mengakui bahwa pasar asuransi umum dalam negeri telah mencapai titik jenuh.
“Untuk mengatasi hal ini, kami telah secara proaktif mendiversifikasi strategi pertumbuhan kami, secara strategis memanfaatkan sektor-sektor yang sedang berkembang seperti reasuransi, baik dalam bisnis umum maupun bisnis keluarga. Selain itu, kami telah mengejar [strategi] pertumbuhan internasional, menargetkan pasar dan lini bisnis tertentu untuk memperluas jejak global kami,” tambah Ahmad Noor Azhari.
Sejak membuka kantor internasional pertamanya di Dubai pada tahun 2006, Re Malaysian kini memiliki jangkauan global yang mencakup lebih dari 30 negara.
Upaya internasionalnya telah membuahkan hasil yang luar biasa, menyumbang RM1,01 miliar, atau 52%, dari total premi bruto sebesar RM1,95 miliar untuk tahun finansial yang berakhir pada 31 Maret 2023 (TA2023).
Secara regional, Re Malaysia mendapat kontribusi tertinggi dari Asia-Pasifik, dengan RM467 juta (46%), diikuti oleh Eropa dengan RM436 juta (43%) dan Timur Tengah dengan RM109 juta (11%).
Ahmad Noor Azhari mengatakan bahwa dorongan untuk melakukan ekspansi internasional adalah bagian dari upaya perusahaan untuk beradaptasi dengan lanskap bisnis, yang telah diubah oleh faktor-faktor seperti perubahan iklim dan urbanisasi.
|Baca juga: Premi Industri Asuransi Malaysia Diperkirakan Tembus US$26,7 Miliar pada 2026
“Langkah strategis ini selaras dengan strategi diversifikasi kami, meningkatkan luasnya risiko dalam portofolio kami dan memitigasi potensi kerentanan sistemik yang timbul dari terkonsentrasinya eksposur di pasar domestik,” jelasnya.
Selain keuntungan finansial, Ahmad Noor Azhari menyoroti bahwa usaha internasional juga telah memfasilitasi pertukaran pengetahuan yang sangat berharga dan peningkatan bakat melalui kolaborasi dengan mitra bisnis global, yang memberikan manfaat bagi klien dan pemangku kepentingan di dalam negeri.
Bersinergi dengan ekspansi bisnis internasional dan spesialisasinya, sektor pengambilan kembali telah muncul sebagai mesin pertumbuhan penting bagi Re Malaysia. Ahmad Noor Azhari mengatakan bahwa segmen asuransi syariah dan asuransi syariah yang ditawarkan melalui Divisi Re Reasuransi Malaysia (MRRD) sejak tahun 2016, telah menunjukkan pertumbuhan yang pesat selama bertahun-tahun, melampaui asuransi konvensional baik di bidang umum maupun keluarga (jiwa).
“Secara signifikan, pendekatan kami lebih dari sekadar persaingan harga, karena kami telah memperkuat penawaran kami dengan layanan bernilai tambah yang mencakup mesin penjaminan emisi, tinjauan/audit syariah, serta penilaian penjaminan dan klaim yang komprehensif untuk klien kami,” katanya.
Selain itu, upaya ekspansi internasional Malaysia Re mempunyai tujuan yang strategis. Ahmad Noor Azhari mengatakan target pasar di ASEAN tentu saja adalah Indonesia dan Brunei, serta negara-negara dengan populasi minoritas Muslim seperti Thailand dan Filipina.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News