1
1

Premi Asuransi Properti Diperkirakan Tumbuh 7% pada 2023, Ini Pemicunya!

Pembangunan gedung bertingkat. | Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Industri asuransi properti di Indonesia diperkirakan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 8,7% dari Rp26,6 triliun (US$1,7 miliar) pada tahun 2023 menjadi Rp37,1 triliun (US$2,4 miliar) pada tahun 2027, dalam hal premi tertulis bruto (GWP).

GlobalData, perusahaan data dan analitik terkemuka, dalam Basis Data Asuransi GlobalData, memproyeksikan pasar asuransi properti Indonesia tumbuh sebesar 7% pada tahun 2023 dan 7,8% pada tahun 2024. Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh lonjakan permintaan asuransi bencana alam (Nat-Cat), kebijakan pemerintah yang mendukung, dan perkembangan menuju energi yang lebih bersih.

Sutirtha Dutta, Analis Asuransi di GlobalData, menjelaskan tingginya paparan Indonesia terhadap peristiwa Nat-Cat, seperti banjir dan gempa bumi, akan mendukung pertumbuhan polis asuransi properti, yang memberikan perlindungan terhadap peristiwa cuaca ekstrem, pada tahun 2023.

|Baca juga: Fitch: Market Reasuransi Properti akan Menguat di 2024

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NDMA), Indonesia mencatat 3.531 kejadian Nat-Cat pada tahun 2022, meningkat 4% dibandingkan tahun 2017. Peristiwa tersebut meliputi 28 gempa bumi, 1.524 banjir, dan 1.062 kejadian cuaca ekstrem lainnya, yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp2,2 triliun (US$151,1 juta) bagi perusahaan asuransi properti pada tahun 2022.

Untuk meminimalkan dampak perubahan iklim, asuransi parametrik diperkenalkan di Indonesia pada bulan Oktober 2022 bagi perusahaan asuransi takaful guna melindungi petani dari kejadian cuaca ekstrem. Hal ini diharapkan semakin mendukung pertumbuhan asuransi properti, karena pertanian merupakan salah satu sektor utama perekonomian, yang menyumbang 12,3% terhadap PDB pada tahun 2022, menurut Badan Pusat Statistik.

|Baca juga: Asuransi Properti & Kecelakaan dalam Kondisi Hard Market

Sutirtha menambahkan selain seringnya terjadi bencana alam, inflasi juga meningkatkan tingkat reasuransi di Indonesia. “Tingkat reasuransi properti untuk reasuradur dalam negeri meningkat antara 5% dan 40% selama tahun 2022, yang akan mendukung pertumbuhan asuransi properti pada tahun 2023.”

Indonesia Re, perusahaan reasuransi terkemuka di Indonesia, jelas dia, meningkatkan kapasitas penerimaannya dari US$175 juta menjadi US$615 juta, melalui penambahan perlindungan bencana senilai hingga US$440 juta. Dampak negatif perubahan iklim terhadap frekuensi kejadian bencana dan tingginya permintaan dari perusahaan yang menyerahkan asuransi menyebabkan perusahaan reasuransi menaikkan tarif premi, yang mengakibatkan harga lebih tinggi dan pengetatan persyaratan reasuransi proporsional.

Sutirtha melanjutkan kebijakan positif yang diterapkan pemerintah untuk mendukung pemulihan sektor perumahan pascapandemi serta inisiatif pengembangan sumber daya energi terbarukan juga akan mendukung pertumbuhan asuransi properti.

Menurut PT Bank Tabungan Negara Tbk (Bank BTN), pelonggaran rasio loan to value (LTV) kredit properti dari perbankan hingga maksimal 100% menyebabkan peningkatan permintaan kredit perumahan sebesar 7,5% selama periode tersebut. paruh pertama tahun 2023.

Nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan pembangkit listrik milik pemerintah PT Perusahaan Listrik Negara dan bank pembangunan Jerman KfW diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pembangkit listrik negara tersebut menjadi 27.571 MW dari sumber energi terbarukan. Hal ini akan menyebabkan peningkatan investasi infrastruktur, yang selanjutnya akan mendukung pertumbuhan asuransi properti.

Sutirtha menyimpulkan meningkatnya frekuensi kejadian NatCat, inflasi, dan kenaikan tarif premi reasuransi akan mendorong pertumbuhan industri asuransi properti Indonesia. “Hal ini, dikombinasikan dengan inisiatif pemerintah untuk beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan, akan mendukung peningkatan penetrasi asuransi properti selama lima tahun ke depan.”

 

Editor: Achmad Aris

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tugu Insurance Masih Kaji Skenario Terbaik Spin Off Unit Syariah
Next Post Polisi Akan Tilang Kendaraan Tidak Lulus Uji Emisi

Member Login

or