Media Asuransi, JAKARTA – Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menunjuk Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres), menyusul penunjukkan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres).
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mengatakan pengumuman pasangan Anies dan Cak Imin merupakan niat tulus dalam memberikan arti bagi sistem demokrasi serta ikhtiar memajuan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Insyaallah, pilihan kita bersama pada hari ini, kalau saudara melihat wajah saya, saya menyatakan optimisme saya yang penuh. Saya ingin menyatakan, insyaallah, kita memiliki pemimpin baru ke depan nanti,” katanya.
Surya pun menyadari di setiap perjalanan menghadapi Pemilu tidak akan selalu mudah dan bahkan mungkin menemui berbagai rintangan yang musti dihadapi. Untuk itu dia mengajak kepada semua pihak untuk memperkuat komitmen dan daya juang dalam ikhtiar mengantarkan Anies–Cak Imin kepada kemenangan. “Kedua pasangan ini, kita harapkan akan bisa mampu mengatasi berbagai godaan dan cobaan, bahkan ancaman terhadap sebuah sistem komitmen kebangsaan kita,” kata Surya.
|Baca juga: Muhaimin Iskandar: Jangan Berspekulasi, Belum Ada Pengumuman dari Kepolisian
Surya juga mengajak semua pihak untuk tidak memberi ruang kepada politik adu domba yang dapat memecah belah dan merusak semua sistem kebangsaan Indonesia. “Dan tentunya kita ucapkan selamat datang politik kebhinekaan. Yang mempersatukan semua komponen elemen kita dengan penuh penghargaan, pluralisme, yang kokoh seutuhnya di negeri yang kita cintai ini,” tambah dia.
Manuver Nasdem, Demokrat Terdepak
Setelah penunjukan Cak Imin sebagai Cawapres dari Anies, Demokrat menunjukkan kekecewaannya, hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dibuat kecewa dengan keputusan Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
SBY merasa dikhianati oleh Anies setelah memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres di Pilpres 2023. “Ada lagi komentar ini Demokrat kena prank dari musang berbulu domba. Ini ‘kan peribahasa lama kita dulu sekolah SD SMP,” ungkap SBY, Jumat 1 September 2023.
SBY lalu mengartikan peribahasa musang berbulu domba, yang di depan baik dan manis, tetapi di saat lengah akan menusuk dari bekalang. “Tapi musang berbulu domba di depan baik, manis, lembut, penuh persahabatan tetapi di balik itu saat lengah kita dicaplok dan dimakan sampai habis. Peribahasa. Mungkin tafsirnya kita ditelikung seperti peribahasa ini,” kata SBY.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News