Media Asuransi, GLOBAL – Aviva melego 25,9% sahamnya di Singapore Life Holdings dan dua instrumen utang kepada Sumitomo Life dengan nilai gabungan £800 juta. Dilansir laman Insurance Journal, Aviva berharap transaksi tersebut diharapkan selesai pada kuartal keempat tahun 2023.
Chief Executive Aviva, Amanda Blanc, mengatakan transaksi ini semakin menyederhanakan bisnis dan menempatkan perusahaan pada posisi yang sangat kuat untuk membangun momentum perdagangannya di Inggris, Irlandia, dan Kanada.
Saham Aviva naik sebanyak 3,4% setelah pasar dibuka dan terakhir naik 3%, berada di jalur kenaikan harian terbesar sejak Januari. Laba operasional grup ini mengalahkan perkiraan analis pada paruh pertama tahun ini, naik 8% menjadi £715 juta, dibantu oleh kinerja yang kuat di bidang asuransi umum dan kesehatan.
Perusahaan patungan Singlife menyumbang £17 juta terhadap laba operasional Aviva pada tahun 2022, kata pernyataan itu. Hasil penjualan akan dipertimbangkan berdasarkan kerangka manajemen modal Aviva, yang memungkinkan kelebihan modal untuk diinvestasikan kembali dalam bisnis, digunakan untuk merger dan akuisisi, atau diberikan kepada pemegang saham.
|Baca juga: Aviva Mencatatkan Peningkatan Laba Operasi Hingga 8%
Selain itu, sebuah perusahaan asuransi multinasional, menunjukkan bahwa Aviva adalah satu-satunya perusahaan Inggris yang masuk dalam daftar 10 perusahaan asuransi terbesar di Eropa. Banyak grup asuransi melaporkan kenaikan total premi sebesar dua digit. Salah satunya adalah Aviva yang melaporkan pertumbuhan sebesar 11,8% antara tahun 2021 dan 2022.
15 grup asuransi terbesar di Eropa secara kolektif mengalami peningkatan total pendapatan premi sebesar 7,7%, dan menghasilkan €618,712 miliar. Tren pertumbuhan ini menunjukkan ketahanan industri asuransi Eropa dalam menghadapi tantangan makro ekonomi dan geopolitik yang kompleks.
Pertumbuhan signifikan terlihat di Amerika Latin dan Amerika Utara, bersamaan dengan hasil positif di segmen perusahaan reasuransi dan risiko besar. Laporan tersebut juga mencatat nilai tukar mata uang yang menguntungkan terhadap Euro sebagai faktor penyebabnya.
Sebaliknya, segmen asuransi jiwa menghadapi tantangan, termasuk dampak perang di Ukraina dan volatilitas di pasar keuangan. Akibatnya, 15 grup asuransi terbesar melaporkan sedikit penurunan pendapatan premi sebesar -0,1% pada kategori ini. Sebaliknya, segmen asuransi non-jiwa berkembang pesat, dengan peningkatan pendapatan premi yang luar biasa sebesar 13,4%
Perlu dicatat bahwa inflasi, meningkatnya kerugian akibat bencana alam, dan volatilitas pasar keuangan berdampak negatif terhadap hasil. Rasio gabungan kelompok asuransi pada lini bisnis asuransi non-jiwa mengalami penurunan sebesar -9,6% dibandingkan tahun 2021.
Laporan ini disiapkan oleh MAPFRE Economics dan diterbitkan oleh Fundación MAPFRE. MAPFRE menduduki posisi ke-9 dalam peringkat perusahaan asuransi terbesar di Eropa. Ini menandai tahun kedua berturut-turut kemajuan luar biasa bagi perusahaan tersebut.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News