1
1

BEDAH SAHAM: Menyongsong Recovery Pendapatan Mitra Adiperkasa (MAPI)

Logo PT Mitra Adiperkasa. | Foto: map.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas memperkirakan pendapatan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) akan tumbuh dengan CAGR sebesar 6,8% dari tahun 2022 hingga 2025.

Melalui Daily Write Up bertajuk Mitra Adiperkasa (MAPI IJ/Transfer Coverage) – Earnings recovery supported by rising middle to upper income population, analis Mirae Sekuritas Rut Yesika Simak menyukai MAPI karena beberapa alasan: 1) pasar target yang tangguh, yang terdiri dari kelas menengah hingga atas; 2) inisiatif ekspansinya; 3) kemampuannya untuk menjaga kemitraan dengan banyak merek dan memaksimalkan nilai merek mereka; 4) kinerja keuangan yang konsisten; dan 5) adaptabilitasnya terhadap perubahan seperti pandemi.

|Baca juga: Mitra Adiperkasa (MAPI) Berhasil Cetak Laba pada Kuartal III/2022

“Kami percaya bahwa industri ritel Indonesia mendapat manfaat dari pertumbuhan kelas menengah yang telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi.”

Dengan konsumsi yang meningkat sebesar 12% setiap tahun sejak tahun 2002, jelas dia, kelas menengah sekarang mewakili hampir setengah dari seluruh konsumsi rumah tangga di negara ini. Meskipun ada perubahan makro, populasi kelas menengah hingga atas yang semakin bertambah penting untuk membuka potensi pengembangan Indonesia dan mendorong pertumbuhan industri ritel.

Rut mengharapkan bahwa pendapatan MAPI akan tumbuh dengan CAGR sebesar 6,8% dari tahun 2022 hingga 2025. Secara khusus, dia memproyeksikan pertumbuhan top-line masing-masing segmen, yaitu toko khusus, F&B, dan toko departemen, akan mengalami CAGR sebesar 18,5%, 17,5%, dan 13,0%, masing-masing, dari tahun 2022 hingga 2025.

Sebagai catatan, jelas Rut, pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan top-line disebabkan oleh keuntungan sekali waktu dari divestasi Burger King pada tahun 2022.

“Kami menentukan harga target kami dengan menggunakan pendekatan SOTP EV/EBITDA dengan TP sebesar Rp2.250/saham. Penilaian SOTP kami mengindikasikan multiple EV/EBITDA tahun 2024 sebesar 7x (sekitar +2 SD di atas mean EV/EBITDA 5 tahun).”

Rut menerapkan diskon 11% pada EV, berdasarkan historis diskon EV rata-rata 5 tahun. Risiko investasi utama termasuk: 1) risiko pemegang merek utama; 2) risiko ekspansi; dan 3) risiko persaingan.

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IFG Life Siap Proteksi Ribuan Peserta GFNY Bali 2023
Next Post Terbatasnya Minat Reasuransi Global Terhadap Amerika Latin, Peluang Terbuka Bagi Perusahaan Domestik

Member Login

or