1
1

BCG: Meski Memberikan Keuntungan yang Mengesankan, Masa Depan Industri Reasuransi Belum Pasti

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan reasuransi telah memberikan keuntungan yang luar biasa kepada pemegang saham selama lima hingga sepuluh tahun terakhir. Tidak hanya mengungguli industri asuransi secara luas tetapi juga banyak sektor lainnya, termasuk minyak dan gas.

Hal itu disampaikan dalam laporan BCG, total keuntungan pemegang saham (TSR) tahunan untuk reasuransi rata-rata sebesar 10% dan 12,2% selama lima dan sepuluh tahun terakhir, dibandingkan dengan 3,9% dan 9,4% untuk industri asuransi secara keseluruhan. Salah satu pendorong utama kinerja ini adalah penggunaan strategis arus kas oleh perusahaan reasuransi untuk mempertahankan dividen yang tinggi dan pembelian kembali saham.

|Baca juga: Terbatasnya Minat Reasuransi Global Terhadap Amerika Latin, Peluang Terbuka Bagi Perusahaan Domestik

Dilansir laman Reinsurance News, ketika industri memasuki fase baru, kinerja operasional diperkirakan akan lebih diutamakan dibandingkan arus kas dalam mendorong imbal hasil bagi pemegang saham. Perusahaan reasuransi secara historis tertinggal dalam pertumbuhan nilai buku nyata (TBV), yang menyumbang sekitar 60% dari TSR, sementara arus kas menyumbang 30%.

Beberapa tahun terakhir, terutama 2017 hingga 2022, merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan reasuransi karena kerugian besar akibat bencana alam yang menghabiskan cadangan kas mereka. Ke depan, fokusnya beralih ke pertumbuhan TBV, yang sebagian besar ditentukan oleh laba atas ekuitas berwujud (RoTE), sebagai metrik utama keberhasilan.

Industri ini saat ini mengalami pasar yang sulit karena tingkat bencana properti, khususnya kerugian yang melebihi, yang didorong oleh meningkatnya kerugian yang diserahkan dan keputusan yang disiplin dari perusahaan reasuransi.

Meskipun hal ini telah meningkatkan RoTE dan profil risiko, terdapat tantangan di bidang lain, seperti asuransi kecelakaan dan beberapa lini reasuransi properti dan kecelakaan (P&C) lainnya yang penetapan harganya tertinggal dari inflasi.

Selain itu, dampak perubahan iklim merupakan faktor penting yang belum diketahui. Volatilitas dan ketidakpastian peristiwa-peristiwa terkait iklim menimbulkan tantangan bagi perusahaan reasuransi dalam menilai kecukupan tingkat bencana saat ini untuk mendapatkan keuntungan yang berkelanjutan.

Perubahan iklim mengancam kehidupan, infrastruktur, aset, dan dunia usaha, serta berdampak pada perusahaan asuransi utama dan perusahaan reasuransi.

 

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perkembangan Pasar Insurtech, Tidak Membuat Semua Dapat Beruntung
Next Post Alasan Fitch Ratings Revisi Prospek Sektor Reasuransi Global

Member Login

or