Media Asuransi, JAKARTA – Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) menggelar Kongres Ke-X dengan tema “Meningkatkan Peran IATPI Dalam Mendukung Pencapaian Target Sustainable Development Goals (SDGs)” di Auditorium Kementerian PUPR, Sabtu 17 September 2023. Setidaknya dua agenda utama menjadi pembahasan dalam Kongres (IATPI) 2023 yakni sidang pleno pemilihan Ketua Umum dan Pengurus Pusat periode 2023-2027 serta rencana program dalam mendukung akselerasi pencapaian target SDG menuju 100% pada 2030.
Pada Sidang Pleno Kongres Ke-X IATPI, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra Saleh Atmawidjaja terpilih sebagai Ketua Umum IATPI periode 2023-2027. Dia menggantikan Ketua IATPI periode 2018-2023, Khalawi Abdul Hamid. Endra berharap IATPI menjadi asosiasi yang betul-betul profesional ke depan dengan mengusung moto kerja keras, kerja profesional serta kerja berdampak bagi anggota dan organisasi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutan pembukaan Kongres IATPI yang dibacakan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Danis Hidayat Sumadilaga, mengatakan bahwa untuk menyediakan air bersih dan sanitasi yang layak, diperlukan kolaborasi antarsektor, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta, termasuk Asosiasi Teknik seperti IATPI yang selama ini fokus pada bidang teknik penyehatan dan teknik lingkungan.
|Baca juga: Kementerian PUPR Dorong Penyerapan Tenaga Kerja Konstruksi yang Terlatih dan Bersertifikat
“Profesi Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan memiliki peran strategis untuk mendukung penuh kebijakan dan program Kementerian PUPR dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang gencar dilakukan pemerintah, khususnya pengembangan air minum, pengolahan limbah dan persampahan untuk meningkatkan layanan dasar penduduk dan kualitas lingkungan perkotaan,” kata Danis Sumadilaga, dikutip dari keterangan resminya, Senin 18 September 2023.
Menurut dia, saat ini cakupan layanan air minum mencapai 91%, namun untuk layanan air minum aman melalui perpipaan baru mencapai 21%. Pada sektor sanitasi, cakupan layanan mencapai 80,2%, namun masih mengalami banyak tantangan dalam pembangunan sistem terpusat. Selain itu pengelolaan persampahan dan dan limbah industri juga perlu menjadi perhatian yang sangat serius.
“Dalam rangka mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045 dan visi Kementerian PUPR tahun 2030 yang sejalan dengan target Sustanaible Development Goals butir ke-6, maka peningkatan kapasitas dan kualitas layanan infrastruktur air minum dan sanitasi sudah menjadi kebutuhan yang mendesak untuk segera dipenuhi,” kata Danis Sumadilaga.
Untuk itu program kerja IATPI dari waktu ke waktu terus menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan sasaran pembangunan tersebut. Isu penting lainnya yang harus dicermati di antaranya pencemaran lingkungan udara, air dan tanah serta perubahan iklim.
Kongres X IATPI merupakan agenda penting bagi perkembangan IATPI ke depan untuk bisa lebih bersinergi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mencari solusi terkait kegiatan pembangunan kota-kota di Indonesia yang berwawasan smart, green and for all groups of community.
|Baca juga: Dukung DPSP Danau Toba di Sumatera Utara, PUPR Targetkan Alur Tano Ponggol Selesai November 2023
Kementerian PUPR mengapresiasi peran IATPI yang telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur khususnya di bidang penyehatan lingkungan. IATPI kini telah semakin berkembang dengan terbentuknya pengurus daerah IATPI di 24 provinsi, jumlah anggota yang memiliki SKA mencapai 780 orang, dan menjadi Asosiasi Teknik Lingkungan yang terakreditasi.
Kementerian PUPR mengajak IATPI dan segenap profesional di bidang air minum dan sanitasi untuk berperan aktif dalam pelaksanaan The 10th World Water Forum di Bali yang akan berlangsung pada 18-24 Mei 2024. Acara ini merupakan festival terbesar dunia di bidang air dengan tema “Water for Shared Prosperity”.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News