1
1

Otoritas Asuransi India Ubah Peraturan untuk Dorong Perkembangan Reasuransi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Dalam upaya untuk mempromosikan India sebagai pusat reasuransi global yang terkemuka, Otoritas Pengaturan dan Pengembangan Asuransi India (IRDAI) baru-baru ini mengubah peraturan reasuransi India.

IRDAI dalam siaran persnya menyatakan bahwa tujuan dari amandemen ini adalah untuk menyelaraskan dan menyederhanakan peraturan yang ada yang berlaku untuk perusahaan asuransi India, perusahaan reasuransi India, Cabang Reasuransi Asing (FRB), dan Kantor Asuransi Pusat Layanan Keuangan Internasional (International Financial Services Center Insurance Offices).

Dilansir dari laman Clydec, saat ini, India hanya memiliki satu perusahaan asuransi umum India dan dua belas cabang perusahaan asuransi asing termasuk Lloyd’s. Terdapat enam IIO yang telah diterbitkan registrasinya untuk bertransaksi bisnis asuransi/reasuransi di International Financial Service Centre.

|Baca juga: IRDAI Setuju Menempatkan India Sebagai Pusat Reasuransi Global

Berkenaan dengan perusahaan reasuransi lintas batas (CBR), yang tidak diharuskan membuka kantor di India, IRDAI menyatakan bahwa 290 CBR berpartisipasi dalam bisnis reasuransi India pada Tahun Anggaran 2021-2022.

Untuk mengatasi meningkatnya permintaan dan meningkatkan kapasitas sektor reasuransi, peraturan baru telah dirancang untuk menarik pemain global dari seluruh dunia. Persyaratan dan kepatuhan peraturan juga telah disederhanakan untuk memastikan efektivitas dan kemudahan melakukan bisnis di India.

Sebelum adanya peraturan baru, setiap penempatan reasuransi mengharuskan cedant untuk mencari persyaratan sesuai urutan preferensi yang melibatkan enam tingkat. Urutan pertama adalah perusahaan reasuransi India yang bertransaksi dalam bisnis reasuransi selama tiga tahun keuangan sebelumnya.

Perusahaan asuransi ulang dan FRB India lainnya berada di urutan kedua. IIO yang memiliki peringkat kredit A- atau lebih tinggi dari lembaga pemeringkat Standard & Poor’s atau lembaga pemeringkat setara dan yang memberikan persyaratan terbaik dan terdepan dengan kapasitas minimal 10% ditempatkan di urutan ketiga.

Urutan keempat adalah CBR yang memiliki peringkat kredit A- atau lebih tinggi dari lembaga pemeringkat Standard & Poor’s atau yang setara dan memberikan persyaratan terbaik dan terdepan dengan kapasitas minimal 10%. IIO dan CBR yang tersisa masing-masing berada di dua level terbawah.

IRDAI kini telah mengubah urutan preferensi untuk menyederhanakan proses dan mendorong investasi atas premi yang dikumpulkan di India.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Neraca Dagang Indonesia Meningkat US$3,12 Miliar
Next Post Permasalahan Krisis Asuransi China Kian Meradang

Member Login

or