1
1

Kenaikan Suku Bunga Bakal Gerus Saldo Cadangan Pemeliharaan Investasi Perusahaan Asuransi Jiwa AS

Kota New York Amerika Serikat. | Foto: Ist

Media Asuransi, GLOBAL – Fitch Ratings menyatakan bahwa kenaikan suku bunga diperkirakan akan terus mengurangi saldo cadangan pemeliharaan investasi (Investment Maintenance Reserve/IMR) untuk perusahaan asuransi jiwa AS. Namun, portofolio investasi yang stabil, likuiditas yang kuat, dan manajemen aset-kewajiban yang efektif akan memitigasi dampak negatif terhadap modal hukum dan arus kas.

Dikutip dari keterangan resminya, Fitch menjelaskan di tengah tingkat suku bunga yang masih rendah, total cadangan AKB industri mencapai puncaknya sebesar ~US$39 miliar pada kuartal IV/2021. Pada kuartal II/2023, nilai ini telah anjlok 59%, di tengah pengetatan The Fed, reposisi aset, dan pelebaran spread.

Realisasi kerugian yang ditransfer ke IMR pada tahun 2022 berjumlah US$17,3 miliar, dengan saldo cadangan turun US$6,3 miliar YTD hingga kuartal II/2023 menjadi US$16 miliar. Fitch baru-baru ini memperkirakan pengetatan kebijakan moneter akan menyebabkan penurunan ringan pada semester pertama 2024 dibandingkan akhir tahun 2023.

|Baca juga: Asuransi Jiwa AS dan Eropa Siap Hadapi Tantangan dari Risiko Paparan CRE

Hal yang menguntungkan bagi industri ini adalah NAIC baru-baru ini mengadopsi pedoman yang mengizinkan masuknya saldo IMR negatif bersih menurut undang-undang. Hal ini dapat meningkatkan total modal yang disesuaikan, karena perusahaan asuransi yang memenuhi syarat akan diizinkan untuk mengakui IMR negatif bersih hingga 10% dari modal dan surplus yang disesuaikan.

Perusahaan asuransi dengan rasio modal berbasis risiko (RBC) di atas 300% (tidak termasuk goodwill positif, peralatan data elektronik, perangkat lunak sistem operasi, aset pajak tangguhan, dan IMR yang diakui) dapat memanfaatkan penerimaan terbatas dari IMR negatif bersih.

Berdasarkan perlakuan akuntansi sebelumnya, saldo IMR negatif dicatat sebagai kewajiban yang tidak diakui, yang mengurangi rasio modal dan RBC untuk perusahaan asuransi dengan saldo IMR negatif, bahkan jika portofolio menghasilkan imbal hasil yang lebih besar di tengah kenaikan suku bunga. Namun, beberapa regulator negara bagian masing-masing perusahaan asuransi mengizinkan masuknya saldo negatif.

Perlakuan akuntansi menurut undang-undang IMR menghaluskan laba bersih, karena memerlukan realisasi keuntungan atau kerugian pendapatan tetap yang berkorelasi dengan perubahan suku bunga untuk diamortisasi menjadi pendapatan selama sisa jangka waktu hingga jatuh tempo dari investasi yang dijual (termasuk program lindung nilai terkait) alih-alih direfleksikan dalam pendapatan.

Perkiraan saldo IMR yang dihitung pada kuartal II/2023 untuk semesta yang diperingkat Fitch adalah US$7,0 miliar. Sekitar 28% dari perusahaan yang diperingkat Fitch memiliki saldo negatif pada semester I/2023, naik dari 23% pada YE22 dan 8% pada tahun 2021. Untuk perusahaan yang diperingkat Fitch, realisasi kerugian yang ditransfer ke IMR adalah US$15,0 miliar pada tahun 2022, dibandingkan keuntungan sekitar US$8,8 miliar pada tahun 2021 dan keuntungan sebesar US$15,3 miliar pada tahun 2020.

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PT KPI Gaungkan Program Desa Energi Berdikari dalam Forum UNGC Leader Summit
Next Post Premi Asuransi Umum Jepang Diperkirakan Capai US$89,8 Miliar pada 2023

Member Login

or