Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan harga nikel dan emas secara teknikal diperkirakan masih akan turun dalam pola downtrend dalam jangka menengah yang relatif kuat.
Daily Write Up bertajuk Metal Commodity Technical Update – Nickel and Gold, analis Mirae Sekuritas Tasrul Tanar menerangkan koreksi harga nikel saat ini diperkirakan masih terlihat turun namun mulai terbatas dan masih dalam pola downtrend dalam jangka menengah yang relatif kuat yang terbentuk selama 209 hari perdagangan terakhir.
Secara statistik pergerakan harga saat ini berada di kisaran +/- 1,41 Standard Deviasi dari garis tengah downtrend channel-nya. R-squared tercatat = 0,8407 yang artinya hanya sekitar 15,93 % harga bergerak diluar pergerakan normalnya sekitar 32 hari perdagangan.
|Baca juga: Pendirian Smelter HPAL Dinilai Mampu Dorong Hilirisasi Nikel Jadi Bahan Baku Baterai EV
Indikator Stochastic%D Optimized dan RSI Optimized masih cenderung turun dan harga masih di bawah Moving Average Optimized periode 7 hari yang mengindasikan harga masih di bawah tekanan secara umum. “Sebagai acuan, trading range saat ini antara 18.495–19.710. Beberapa saham pilihan antara lain: INCO, ANTM, MBMA, dan NCKL.”
Sementara itu, Tasrul menerangkan koreksi harga emas saat ini diperkirakan masih terlihat turun namun mulai terbatas dan masih dalam pola downtrend dalam jangka menengah namun tidak relatif kuat yang terbentuk selama 129 hari perdagangan terakhir.
Secara statistik pergerakan harga saat ini berada di kisaran +/- 0,91 Standard Deviasi dari garis tengah downtrend channel-nya. R-squared tercatat = 0,6420 yang artinya hanya sekitar 35,80 % harga bergerak diluar pergerakan normalnya sekitar 46 hari perdagangan. Indikator Stochastic%D Optimized dan W%R Optimized masih cenderung turun dalam pola terbatas dan harga masih di bawah Moving Average Optimized periode 5 hari yang mengindasikan masih di bawah tekanan secara umum. “Sebagai acuan, trading range saat ini antara 1.856–1.875. Beberapa saham pilihan antara lain: ARCI dan BRMS.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News