Great Eastern Luncurkan Proposal Akuisisi Bisnis AmMetLife di Malaysia

Media Asuransi, GLOBAL – Great Eastern mengumumkan bahwa anak perusahaannya di Malaysia secara resmi menandatangani perjanjian implementasi dengan AMAB Holdings, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh AMMB Holdings Berhad dan MetLife International, untuk mengakuisisi dua bisnis asuransinya di negara tersebut.

Berdasar kesepakatan akuisisi yang diusulkan, Great Eastern Life Assurance Malaysia (GELM) dan Great Eastern Takaful Berhad (GETB) akan mengakuisisi 100% saham AmMetLife Insurance Berhad (AML) dan AmMetLife Takaful Berhad (AMT).

|Baca juga: Great Eastern Menjembatani Sustainability dan Asuransi melalui Integrasi Portofolio

Setelah rencana akuisisi ini diselesaikan, GELM diharapkan akan memiliki 100% saham di AML, dan GETB akan memiliki 100% saham di AMT. Selain itu, akuisisi ini direncanakan untuk mengawasi perjanjian bancassurance dan bancatakaful eksklusif selama 20 tahun antara GELM, AML, GETB, dan AMT untuk distribusi produk asuransi jiwa dan takaful keluarga melalui jaringan distribusi anak perusahaan perbankan AMMB, AmBank Berhad dan AmBank Islamic Berhad di seluruh Malaysia.

Akuisisi ini juga tergantung pada persetujuan regulator dari Bank Negara Malaysia dan/atau Menteri Keuangan Malaysia, serta Otoritas Moneter Singapura (MAS).Group

“Kami berharap dapat bermitra dengan AmBank (M) Berhad dan AmBank Islamic Berhad untuk menawarkan solusi asuransi dan takaful kami kepada tiga juta nasabah bank tersebut. Kesempatan ini akan memberikan jaringan distribusi yang lebih luas bagi GELM dan GETB untuk melayani masyarakat Malaysia, dan semakin memperkuat komitmen kami dalam industri asuransi dan takaful keluarga di Malaysia,” ujar CEO Great Eastern Group, Khor Hock Seng, dikutip dari Insurance Business.

Beberapa minggu yang lalu, berita pertama kali tersiar bahwa grup asuransi yang berbasis di Singapura ini sedang dalam tahap negosiasi awal untuk mengakuisisi bisnis di Malaysia sebagai upaya untuk memperkuat kehadiran Great Eastern di negara tersebut dengan transaksi yang telah selesai bernilai antara US$250 juta dan US$350 juta.

Editor: S. Edi Santosa