Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed dalam range 6.850-6.910.
Melalui IHSG Daily Analysis untuk Jumat, 6 Oktober 2023, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menjelaskan pada perdagangan Kamis (5/10), IHSG ditutup turun -0,17% atau -11,75 poin di level 6.874,82. “Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 6.850-6.910.”
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Bank Dunia (World Bank) dalam laporan East Asia and the Pacific Economic Update edisi Oktober 2023, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5%. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari prediksi awal di bulan April sebesar 4,9%.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi mulai awal Oktober 2023. Jenis BBM tersebut mencangkup: Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95. Kenaikan harga BBM diharapkan tidak memberikan lonjakan inflasi baik secara bulanan maupun tahunan, disaat kenaikan harga beras yang menyumbang porsi paling besar terhadap inflasi secara bulanan.
|Baca juga: MARKET REVIEW: Asing Lego Saham BBRI, BBCA, dan TLKM, IHSG Terkoreksi 0,17%
Dari mancanegara, Amerika Serikat (AS) melaporkan neraca perdagangan periode Agustus 2023 defisit sebesar US$58,3 atau lebih baik dari bulan sebelumnya sebesar US$64,7. Capaian tersebut merupakan defisit terendah sejak September 2020. Pada periode yang sama ekspor tercatat US$256 miliar, sedangkan impor sebesar US$314,3 miliar. Dari Asia, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Korea Selatan versi S&P Global untuk periode September 2023 mengalami akselerasi meskipun masih dalam level kontraksi menjadi 49,9 dari bulan sebelumnya sebesar 48,9, sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 15 bulan terakhir.
Adapun saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:
1. ACES
Buy :760
TP :785
Stop loss: <740
ACES sideways dengan konsisten membentuk higher peak dan higher low. Indikator stochastic di area netral dan MACD bar histogram melemah terbatas.
Akselerasi Konsumsi domestik di tengah inflasi yang terjaga jadi katalis positif untuk sektor konsumsi non primer. Sejalan dengan katalis tersebut, Same Store Sales Growth (SSSG) ACES pada Juli 2023 naik 14,8% yoy, serta pada Jan-Juli 2023 tumbuh 6,2% yoy. ACES terus memperluas market share di luar pulau Jawa, dengan belanja modal (Capex) senilai Rp300 miliar di tahun 2023.
2. MIDI
Buy :470
TP :484
Stop loss: <458
MIDI berpotensi reversal dari bearish jangka pendek, membentuk pola morning star, Indikator stochastic naik dari area oversold dan MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.
Momentum pertumbuhan konsumsi domestik yang solid di tengah inflasi yang terjaga jadi katalis positif untuk sektor konsumsi. Pada tahun 2023 MIDI targetkan penambahan 200 gerai Alfamidi dan 500 gerai Lawson dengan belanja modal (Capex) sebesar Rp1,6 triliun. Per Juni 2023 MIDI memiliki jumlah gerai sebanyak 2.600.
3. BRIS
Buy :1.545
TP :1.590
Stop loss: <1.500
BRIS berpotensi reversal dari bearish jangka pendek, membentuk pola bullish piercing. Indikator stochastic di area oversold dan MACD bar histogram melemah terbatas.
BRIS mencatatkan net margin income sebesar Rp8,06 triliun atau tumbuh 8,91% yoy pada Semester I 2023. Performa tersebut didorong oleh pertumbuhan financing sebesar 16% yoy menjadi Rp221,9 triliun. Laba bersih sebelum pencadangan terakselerasi 18,62% yoy menjadi Rp5,46 triliun dan laba bersih naik 32,41% yoy menjadi Rp2,82 triliun. Penetrasi bank syariah di Indonesia masih rendah sehingga room of growth masih besar ke depan.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News