1
1

Menikmati Keindahan Danau Toba Dari lembah Bakkara

    Berwisata ke Sumatera Utara tanpa berkunjung ke Danau Toba, tentu tak lengkap rasanya. Apalagi destinasi yang terkenal dengan panorama alamnya yang indah ini, sudah mendunia. Danau terbesar di Asia Tenggara ini merupakan salah satu obyek wisata favorit di Tanah Air. Danau yang membentang di Sumut ini terbentuk dari letusan gunung berapi yang dahsyat pada masa lalu. Kalau selama ini wisatawan mengunjungi Danau Toba kebanyakan dari Parapat dan Samosir, kali ini pembaca diajak menyusuri keindahan danau terbesar itu dari sisi berbeda yakni dari lembah Bakkara di Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara.

   Lembah Bakkara merupakan spot terbaik untuk menyaksikan keindahaan Danau Toba yang eksotis. Terhampar pemandangan alam, dikitari perbukitan hijau, dengan hembusan semilir angin pagi yang menambah kesejukan daerah tersebut. Dari atas jalan raya tampak rumah-rumah sederhana masyarakat yang bermukim di Lembah Bakara juga menjadi pemandangan yang tak kalah menarik.

    Bakkara merupakan nama sebuah wilayah di pinggiran Barat Daya Danau Toba, dekat Muara dan dalam wilayah administratif Kecamatan Baktiraja (Bakkara, Tipang, dan Janji Raja), Kabupaten Humbang Hasundutan. Di sebelah Barat Daya Danau Toba, terdapat sebuah lembah yang diapit dua bukit. Lembah ini akan tertutup bayangan salah satu bukit yang mengapitnya pada waktu tertentu. Hal itu yang menciptakan pemandangan luar biasa indahnya.

Bakkara bukan hanya sekadar lembah saja, namun juga tanah kelahiran raja, maka disebut sebagai tanah para raja. Lembah Bakkara menjadi salah satu destinasi wisata di Medan dan memiliki nilai sejarah sebagai tanah kelahiran Raja Sisingamangaraja I sampai XII.

   Lembah Bakkara menawarkan wisata, tak hanya sejarah para raja, tapi juga kisah letusan maha dahsyat Gunung Toba purba yang terjadi jutaan tahun lalu. Jadi, jangan heran kalau melihat banyak bebatuan besar di persawahan seakan berserakan. Batu-batu berumur dua juta tahun itu merupakan muntahan Gunung Toba yang meletus 74 ribu tahun lalu. Dari letusan dahsyat itulah muncul Danau Toba dengan Pulau Samosir di tengahnya.

   Kepala Bidang Kebudayaan Kabupaten Humbang Hasundutan Nelson Lumbantoruan menjelaskan, asal muasal adanya lembah Bakkara ini terjadi hasil dari letusan Gunung Toba. Ada empat kali letusan Gunung Toba yang paling dahsyat. “Jadi ada empat lokasi akibat letusannya, yakni ada di Haranggaol Horison Simalungun, di daerah Parapat, di daerah Silalahi, dan di Bakkara. “Di Bakkara ini yang terakhir dan paling dahsyat hingga menguncang dunia yang terjadi 74 ribu tahun lalu,” jelas Nelson kepada para peserta ‘Partners Coaching’ dari Asuransi Sinar Mas, saat berwisata ke Danau Toba, Maret lalu.

    Jadi, lanjut Nelson, di sini (lembah Bakkara) oleh para ahli geologi banyak ditemukan bukti-bukti hasil letusan gunung yang terdahsyat itu. Bahkan, batuan-batuan yang ditemukan oleh ahli geologi usianya mencapai 250 juta tahun ada di dalam Gua Tomba Solu Sulu. Jadi sudah dibuktikan secara ilmiah. “Obyek wisata di Baktiraja memang menyimpan banyak cerita sejarah,” tukasnya.

    Bagi Anda yang ingin mengunjungi Lembah Bakara, ada beberapa pilihan transportasi. Apabila menggunakan transportasi udara, dari Medan atau Jakarta dapat naik pesawat langsung menuju Bandara Silangit di Siborong-borong, Tapanuli Utara. Dari Bandara dilanjutkan mobil menuju Bakkara. Apabila menggunakan transportasi darat, dari Medan, harus melewati Siborong-borong dengan tujuan adalah Muara di Kecamatan Baktiraja. Jika datang dari Sidikalang, harus melewati Doloksanggul. Pilihan kedua lebih menantang. Rutenya melewati bukit-bukit dan tebing yang curam, dengan pemandangan tak kalah eksotisnya. Di kanan jalan, tebing perbukitan menjulang dan sebelah kiri jurang dan nampak pepohonan pinus yang tumbuh di badan bukit terlihat jelas.

    Spot-spot wisata lain di Humbang Hasundutan yang begitu indah dan menarik untuk dikunjungi adalah air terjun yang berada di Kecamatan Bakti Raja. Di Bakkara banyak terdapat air terjun, diantaranya air terjun Aek Sipangolu yang diyakini sebagai air suci. Penduduk sekitar lama percaya bahwa airnya bisa menjadi ‘obat’ untuk banyak kebutuhan. Ada pula air terjun Janji terletak tak jauh dari jalan lintas. Konon, di tempat ini dahulu kala para raja Batak berkumpul dan berikrar bahwa hanya ada satu raja dalam masyarakat Batak yakni Raja Sisingamangaraja.

    Air Terjun Janji ini terkenal dengan cerita masyarakat sekitar tentang leluhur Raja Sisingamaraja XII. Di mana Raja Sisingamaraja XII menjadi damai untuk Raja Marbun, Raja Sinambela, dan Raja Manullang. Ketiga raja ini tidak pernah berdamai. Jadi ada perjanjian damai dengan kesepakatan besar untuk membawa ketiga raja bersama-sama. Setelah perjanjian disetujui oleh tiga raja, air terjun muncul di lokasi itu. Konon jika perjanjian itu dilanggar air terjun akan berhenti.

    Air terjun Janji berlokasi tepat di tepi Danau Toba. Untuk tiba di lokasi, dapat ditempuh dengan berkendara selama 15-20 menit atau sekitar 15 kilometer dari Kecamatan Dolok Sanggul. Air terlihat terjun bebas dari puncak perbukitan dan menghempas bebatuan di bawahnya lalu airnya mengalir menuju Danau Toba yang hanya berjarak beberapa puluh meter saja dari air terjun ini. Keindahan dan gemuruh air terjun yang tumpah dari ketinggian sekitar 30 meter, membuat semakin menarik untuk dijadikan spot berfoto. Lelah terbayarkan melihat indahnya panorama air terjun.

    Danau Toba bagi Direktur Asuransi Sinar Mas Dumasi MM Samosir, bukan hal baru karena dia dilahirkan di sebuah desa bernama Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara. Namun bagi Dumasi keelokan danau tersebut seperti tak pernah ada habisnya untuk dijelajahi. Dia pun membagikan pengalamannya saat menyusuri danau terbesar itu dari sisi lain lagi, yakni dari Batu Maranak yang berada di desa Tipang, Bakti Raja, Humbahas. Tempat ini menyediakan view yang berada di ketinggian dan langsung mengarah ke Danau Toba.

    Dari puncak bukit ini, ungkap Dumasi, dirinya bisa melihat 360 derajat pemandangan indah di sekitar Danau Toba. “Ada dua bukit yang sebenarya sama-sama memberikan sensasi pemandangan luar biasa indah di lokasi yang kami datangi ini, tapi mengingat kami harus kembali ke Jakarta siang hari, maka diputuskan hanya naik ke satu bukit yang terdapat Dolok Batu Maranak. Next trip pasti aku akan naik ke bukit yang satu lagi yang dari puncaknya bisa melihat tujuh kabupaten yang mengelilingi Danau Toba,” pungkas Dumasi. Wahyu Widiastuti

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Erickson Mangunsong: Asuransi, Bisnis yang Never Ending
Next Post April 2019 BNI Life Bukukan Aset Rp17,5 Triliun

Member Login

or