Media Asuransi, JAKARTA – Dalam menyambut peringatan “Insurance Day” pada bulan Oktober 2023, Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti (STMA Trisakti) meluncurkan purwarupa (prototype) Program Pendidikan English Conversation bagi penyandang disabilitas netra di daerah Cengkareng Jakarta Barat.
Peluncuran program ditandai dengan pembukaan kelas perdana Program “Basic English Conversation Short Course 2023” yang diikuti peserta penyandang disabilitas netra dari berbagai daerah di Indonesia secara daring, Sabtu, 30 September 2023.
Dalam keterangan resmi disebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bukti partisipasi dan kontribusi sivitas akademika STMA Trisakti dalam meningkatkan harkat dan martabat penyandang disabilitas melalui jalur pendidikan, sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.
|Baca juga: STMA Trisakti Launching Kompetisi Literasi Asuransi dan Olimpade Asuransi dan Aktuaria
Amanat itu mengatakan bahwa pemerintah mendorong adanya keterlibatan aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam meningkatkan kualitas taraf hidup penyandang disabilitas di Indonesia melalui penciptaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan pekerjaan yang layak tanpa diskriminatif.
Program tidak berbayar ini diikuti oleh 24 orang penyandang disabilitas netra dari berbagai kota yang ada di Pulau Jawa, NTT, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kegiatan berlangsung dari 9 Oktober sampai dengan 3 November 2023. Program ini merupakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari sivitas akademika STMA Trisakti yang didanai oleh Dana Hibah PKM Kemendikbudristek RI tahun 2023.
Sebagai informasi, pada bulan Agustus 2023 Kemendikbudristek RI melalui Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi telah mengumumkan bahwa Tim PKM Dosen STMA Trisakti, yang terdiri dari Bagus Suhendar, Syakir, dan Wahyuari serta Mayawi Grace dan Reisya Pratama (anggota mahasiswa), sebagai salah satu Pemenang Dana Hibah PKM tingkat nasional tahun 2023.
Dalam program ini, STMA Trisakti bekerja sama dengan Yayasan Lentera Rumah Inklusif, yaitu sebuah Yayasan Pendidikan berlokasi di Cengkareng Jakarta Barat, yang bergiat di penyelenggaraan program Pendidikan dan Pelatihan yang inklusif (terbuka bagi masyarakat penyandang disabilitas maupun non-disabilitas)
|Baca juga: STMA Trisakti Tanam 2500 Bibit Pohon Mangrove
Program English Conversation ini dirancang khusus sedemikian rupa sehingga diharapkan ramah dan aksesibel bagi penyandang disabilitas netra. Ada setidaknya 3 kelebihan dari program ini. Yang pertama, peserta dapat mengikuti secara daring.
Kedua, semua materi pembelajaran dibuat khusus dengan bentuk isi, latihan, dan kalimat-kalimat perintah instruksional yang tidak membutuhkan adanya indera penglihatan (aktivitas visual). Yang terakhir adalah penggunaan metode kegiatan belajar mengajar yang mendukung terlaksananya aktivitas kelas percakapan secara optimal bagi peserta disabilitas netra.
“Prinsip Indemnitas mengajarkan kita bahwa penanggung wajib mengembalikan posisi tertanggung ke posisi sesaat sebelum terjadinya musibah. Sebagai masyarakat yang dianugerahi kesehatan tubuh yang sempurna, sudah selayaknya kita membantu saudara kita yang menerima anugerah kesehatan tubuh yang berbeda dari yang maha berkehendak, dengan memberdayakan para penyandang disabilitas, berarti kita telah turut berusaha mengubah kelompok masyarakat ini dari liabilitas menjadi asset bangsa,” pungkasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News