Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed dalam range 6.900-6.960.
Melalui IHSG Daily Analysis untuk Senin, 16 Oktober 2023, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan pada perdagangan Jumat (13/10/2023), IHSG ditutup turun -0,12% atau -8,37 poin di level 6.926,78. “IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 6.900-6.960.”
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada Kuartal III-2023 sebesar 52,93%, meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 52,39%, sekaligus masih berada di level ekspansif. Volume produksi, persediaan barang jadi dan jumlah pesanan mengalami akselerasi. BI memperkirakan kinerja LU Industri Pengolahan pada kuartal IV-2023 tetap berada di level ekspansif sebesar 52,25%.
Memasuki tahun politik 2024, jelas dia, pelaku pasar mencermati kandidat yang akan menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Pendaftaran calon tersebut akan dilaksanakan pada periode 10-25 Oktober 2023. Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan anggaran pemilu untuk tahun 2024 sebesar Rp37,4 triliun, sebelumnya pada 2022 dan 2023 anggaran pemilu telah tersalurkan masing-masing sebesar Rp3,1 triliun dan Rp30 triliun.
|Baca juga: REVIEW SEPEKAN: Kapitalisasi Pasar Saham Capai Rp10.562 Triliun
Dari mancanegara, Output industri di Kawasan Eropa periode Agustus 2023 meningkat 0,6% mom, lebih baik dari Juli 2023 yang terkoreksi sebesar 1,3% mom. Produksi bahan tahan lama dan non tahan lama meningkat di tengah turunya produksi energi. Secara tahunan, aktivitas industri terkoreksi 5,1%, penurunan paling tajam selama kontraksi dalam 6 bulan beruntun.
Dari Asia, China mencatat surplus neraca dagang periode September 2023 sebesar US$77,71 miliar, naik dari posisi surplus bulan sebelumnya sebesar US$68,36 miliar. JIka dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 surplus neraca dagang turun dari US$82,67 miliar. Ekspor mengalami koreksi 6,2% yoy, sejalan dengan impor yang juga turun 6,2% yoy. Hari ini pelaku pasar mencermati rilis neraca perdagangan nasional periode September 2023 yang berpotensi menurun.
Adapun saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:
1. AKRA
Buy :1.460
TP :1.500
Stop loss: <1.420
AKRA berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk pola morning invers hammer di area support. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dan dalam momentum akumulasi.
Harga crude oil WTI untuk kontrak bulan November 2023 kembali menguat pada level USD 87,69 per barel (13/10/2023). Kenaikan tersebut terjadi akibat kekhawatiran pasokan di tengah konflik Geopolitik antara Israel dan Hamas. Timur Tengah merupakan pusat produsen crude oil terbesar, termasuk Iran dan Arab Saudi sebagai rute transit utama Selat Hormuz.
2. MIDI
Buy :494
TP : 510
Stop loss: <484
MIDI berpotensi lanjutkan penguatan membentuk rounding bottom. Tren bullish middle to long long term di atas MA 5,20,100. MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi.
Sektor konsumsi primer menarik dicermati ditengah pelaku pasar dalam kondisi wait and see. Pekan ini BI akan memutuskan tingkat suku bunga di yang diproyeksikan tetap pada level 5,75%. Daya beli masyarakat terpantau solid ditengah era suku bunga tinggi. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode September 2023 berada masih tinggi sebesar 121,7, setelah bulan sebelumnya tercatat 125,2.
3. MDKA
Buy :2.550
TP : 2.630
Stop loss: <2.440
MDKA berpotensi reversal dari bearish jangka pendek di atas MA-5 berpotensi membentuk morning star di area support. MACD bar histogram dalam momentum akumulasi dan melemah terbatas.
Harga komoditas emas mengalami lonjakan signifikan ke level USD 1.932 per oz, dalam satu hari meningkat +3,41% (13/10/23). Kenaikan harga emas tersebut seiring dengan naiknya permintaan sebagai aset safe haven saat konflik geopolitik terjadi. Sementara, MDKA terus melakukan ekspansi dengan anggaran belanja modal (Capex) senilai USD750 juta. Capex tersebut digunakan dalam pengembangan proyek tembaga, emas dan nikel.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News