Wow, OKI Pulp & Paper Mills Bakal Rilis Obligasi Berkelanjutan dengan Nilai Jumbo

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia menetapkan peringkat “idA+” untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2023 senilai maksimum Rp9 triliun, Obligasi USD Berkelanjutan I Tahun 2023 senilai maksimum US$200 juta, dan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I senilai maksimum Rp2 triliun serta peringkat “idA+(sy)” untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT OKI Pulp & Paper Mills (OPPM).

“Perusahaan berencana menggunakan dana hasil penerbitan untuk mendanai kebutuhan pembayaran utang jatuh tempo, modal kerja, dan belanja modal. Kami juga menegaskan peringkat “idA+” untuk OPPM dan Obligasi yang masih beredar serta peringkat “idA+(sy)” untuk Sukuk yang masih beredar,” tulis Pefindo dalam keterangan resminya.

|Baca juga: Siap Lunasi Obligasi, Peringkat Oki Pulp & Paper Mills Ditegaskan idA+

Pefindo menjelaskan prospek atas peringkat Perusahaan adalah stabil. Peringkat Perusahaan mencerminkan posisi pasar OPPM yang sangat kuat di industri pulp dan tisu, operasi yang terintegrasi secara vertikal, dan marjin laba yang kuat.

Peringkat tersebut dibatasi oleh kebijakan finansial yang moderat di tengah rencana belanja modal dan eksposur terhadap volatilitas harga produk dan bahan baku. Peringkat dapat dinaikkan jika OPPM berhasil melampaui pertumbuhan pendapatan yang diproyeksikan serta mempertahankan marjin laba yang kuat yang akan meningkatkan profil keuangannya.

Menurut Pefindo, peringkat dapat diturunkan jika profil keuangan Perusahaan memburuk akibat melemahnya pendapatan dan/atau marjin laba, atau jika Perusahaan memiliki utang yang lebih tinggi dari yang diantisipasi karena rencana belanja modal (capex) OPPM.

OPPM adalah anggota grup Asia Pulp and Paper (APP), produsen produk pulp dan kertas terkemuka di pasar global. Pabriknya berlokasi di Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan). Per 31 Maret 2023, pemegang sahamnya terdiri dari PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (49,08%), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (49,08%), dan PT Muba Green Indonesia (1,84%).

Editor: Achmad Aris