1
1

PII Jamin Proyek KPBU Jalan Tol JORR Elevated Cikunir – Ulujami

Penandatanganan perjanjian penjaminan dan perjanjian regres pengusaha jalan Tol JORR Elevated Cikunir - Ulujami Oleh PT PII. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII, kembali melakukan penjaminan atas proyek infrastruktur sektor jalan dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Kali ini terkait Proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami yang berlokasi di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Komitmen PT PII dalam penjaminan infrastruktur ini ditandai dengan dilakukannya penandatanganan beberapa Perjanjian Kerja Sama oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono selaku Penanggung jawab Proyek Kerja sama (PJPK), Direktur Utama PT PII, M Wahid Sutopo, selaku penyedia penjaminan pemerintah, dan Direktur Utama PT Jakarta Metro Ekspressway, Omar Dani Hassan selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Kementerian PUPR, Jakarta pada Selasa, 17 Oktober 2023.

Perjanjian proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami yang ditandatangani pada kegiatan tersebut yaitu Perjanjian Penjaminan antara PT PII (Persero) dan PT Jakarta Metro Ekspressway selaku BUJT yang dibentuk oleh pemenang lelang yaitu PT Margo Metro Nusantara, PT Adhi Karya dan PT Acset Indonusa dan Perjanjian Regres antara Kementerian PUPR dan PT PII (Persero). Sementara itu, Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR dan PT Jakarta Metro Ekspressway telah dilaksanakan pada 11 Oktober 2023 lalu.

|Baca juga: PT PII dan Kemenhub Bekerja Sama Perkuat Infrastruktur Transportasi RI

Direktur Utama PT PII, M Wahid Sutopo menyampaikan bahwa dengan telah ditandatanganinya perjanjian penjaminan dan perjanjian regres pada proyek tersebut, maka PT PII selaku special mission vehicles (SMV) Kementerian Keuangan akan memberikan penjaminan yang mencakup risiko keterlambatan pengadaan tanah, risiko keterlambatan penyesuaian tarif, risiko politik temporer dan risiko politik permanen. Penjaminan yang diberikan oleh PT PII tersebut dimaksudkan untuk memberikan kepastian dan kenyamanan bagi investor dalam berinvestasi pada proyek Jalan Tol tersebut.

“Skema KPBU yang merupakan bagian dari innovative financing yang kami dukung pada proyek jalan tol ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur jalan yang saat ini sangat dibutuhkan sehingga akan meningkatkan dampak positif yang dirasakan masyarakat, salah satunya dengan kelancaran lalu lintas sehingga mobilitas dan distribusi di masyarakat lebih optimal serta dampak ekonomi pun meningkat,” kata Sutopo.

Sutopo mengungkapkan penandatanganan hari ini merupakan penandatanganan penjaminan proyek Jalan Tol kedua PT PII di tahun 2023 setelah memberikan penjaminan pada proyek Jalan Tol Akses Patimban di awal 2023 lalu. Komitmen PT PII untuk terus mendorong skema pembiayaan inovatif akan terus dijalankan, utamanya untuk membantu beban APBN.

“PT PII juga secara terbuka senantiasa mendukung Kementerian PUPR, kementerian-kementerian lain maupun Pemerintah Daerah yang akan mengembangkan proyek skema KPBU,” tambah Sutopo.

|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) BBB Outlook stabil

Sementara itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa walaupun jalan tol di Indonesia yang saat ini terlihat sudah banyak, sudah ada 71 ruas atau sekitar 2.800 km, namun jumlah tersebut sejatinya belum begitu banyak. “Itu semua dalam rangka kita mengejar ketertinggalan menuju Indonesia Maju pada tahun 2045. Sudah tinggal sekitar 20 tahun lagi hingga 2045, pasti kita membutuhkan konektivitas yang lebih baik lagi,” kata Basuki.

Dia mengajak semua pihak untuk memperbaiki atau meningkatkan tata kelola yang lebih baik dan bersih. Menurut Basuki, estetika jalan tol juga masih perlu ditingkatkan, selalu perhatikan lingkungan dan perbanyak penghijauan. “Saya ingin Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami ini bisa menjadi pilot atau percontohan untuk jalan tol yang lebih baik dan maju,” tutur Basuki.

Di sisi lain, Kepala Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT), Miftachul Munir menyampaikan bahwa jadwal konstruksi selama 33 bulan dimulai sejak Juli 2024 hingga Maret 2027 dengan jadwal pengoperasian pada April 2027. “Jalan tol ini akan memiliki 3 on/off ramp yaitu on/off ramp yang terkoneksi dengan jalan arteri Pondok Indah, on/off ramp terkoneksi jalan arteri Bampu Apus, serta off ramp terkoneksi jalan Tol Jagorawi sehingga diharapkan dapat mengurangi beban kepadatan lalu lintas di JORR eksisting,” jelasnya.

Direktur Utama PT Jakarta Metro Ekspressway, Omar Dani Hassan, mengatakan bahwa proyek JORR Elevated Cikunir-Ulujami ini merupakan salah satu proyek pembangunan jalan tol yang cukup besar saat ini di Jakarta.

“Di dalam menjalankan investasi di bidang infrastruktur, pengelolaan aspek environmental, social, and governance (ESG) berperan penting hampir di seluruh proses, baik di masa pembangunan sampai dengan pengoperasiannya yang bertujuan untuk membangun konektivitas masa depan,” tutur Dani.

 

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post ANALISIS TEKNIKAL: Tren Kenaikan Harga Nikel dan Emas Mulai Terbatas
Next Post Sequis Manfaatkan AI pada Proses Penjualan hingga Back-End

Member Login

or