Media Asuransi, GLOBAL – Generali melaporkan kerugian bencana alias catastrophe sekitar US$888 juta selama sembilan bulan pertama tahun 2023. Jumlah ini melebihi anggarannya untuk setahun penuh.
Dilansir dari laman Reinsurance News, menurut laporan Reuters, Group Chief Financial Officer perusahaan asuransi global tersebut, Cristiano Borean, mengatakan bahwa perusahaannya telah mencatat kerugian akibat bencana di atas anggaran untuk tahun ini pada akhir September.
Tahun 2023 melanjutkan tren kejadian cuaca buruk yang lebih sering dan parah, terutama yang disebabkan oleh bahaya sekunder seperti banjir, badai konvektif yang parah, dan kebakaran hutan.
|Baca juga: Kerugian Bencana Alam di Semester I/2023 Masih Sejalan dengan Rata-rata Historis
Pada saat yang sama, peralihan dari asuransi agregat dan program lapisan bawah yang dilakukan oleh perusahaan reasuransi menyebabkan perusahaan asuransi primer telah menyerap lebih banyak dana kerugiannya dibandingkan masa lalu, yang mungkin menjadi salah satu alasan meningkatnya pengalaman kerugian yang dialami Generali pada 9 bulan 2023.
Kerugian bencana alam sebesar US$888 juta yang dicatat oleh Generali selama 9 bulan 2023 dibandingkan dengan sekitar US$712 juta pada periode yang sama pada tahun 2022.
Pada bulan Agustus, Generali melaporkan bahwa bencana alam, yang sebagian besar disebabkan oleh banjir di Italia pada kuartal kedua, berdampak pada rasio gabungan semester pertama tahun 2023 sebesar 1,2 poin persentase, peningkatan dari dampak periode tahun sebelumnya sebesar 1,9 poin persentase.
Reuters melaporkan bahwa Borean gagal memberikan angka anggaran tahunannya, meskipun hal ini akan menjadi jelas ketika perusahaan asuransi tersebut mengumumkan hasil 9 bulan 2023 bulan depan.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News