Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dianggap sebagai salah satu empat bank besar yang pantas mendapatkan penilaian premium.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Bank Central Asia (BBCA IJ) – 9M23 review: Strong top-line brings in solid earnings growth, analis Mirae Sekuritas Handiman Soetoyo mengatakan BBCA mencatat laba bersih sebesar Rp12,2 triliun pada kuartal ketiga tahun 2023 (-3,4% QoQ; +12,1% YoY), membawa total laba bersih 9 bulan 2023 sebesar Rp36,4 triliun (+25,8% YoY). “Hasil ini sejalan dengan perkiraan kami dan konsensus pada tingkat kinerja FY23F masing-masing sebesar 74,0% dan 74,7%, dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun sebesar 72,7%.”
|Baca juga: Pefindo Ganjar BCA Syariah dengan Peringkat idAA+
Handiman menerangkan pendapatan bunga tumbuh kuat sebesar 24,3% menjadi Rp64,9 triliun, didorong oleh perubahan harga aset, pertumbuhan pinjaman yang kuat (+12,3% YoY), dan pergeseran penempatan di BI ke obligasi pemerintah. Akibatnya, NII juga tumbuh kuat sebesar 21,3% YoY menjadi Rp55,9 triliun.
Menurutnya, kuartal keempat biasanya merupakan kuartal terkuat dalam hal pertumbuhan pinjaman. Selain itu, kenaikan BI7DRR baru-baru ini sebesar 25bps menjadi 6,00% akan memberikan dampak positif pada BBCA mengingat rasio CASA yang tinggi (biaya dana yang relatif stabil) dan portofolio pinjaman korporat dan sekuritas yang besar (perubahan harga aset otomatis), sehingga dapat menghasilkan ekspansi NIM.
“Kami memajukan basis penilaian kami hingga FY24, sehingga menghasilkan peningkatan TP menjadi Rp10.700 (sebelumnya Rp10.100), dengan P/B target sebesar 4,9x. Sebagai salah satu dari empat bank besar yang paling unggul, kami meyakini bahwa BBCA pantas mendapatkan penilaian premium.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News