Media Asuransi, JAKARTA – Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (KUPASI) menyelenggarakan International Webinar 2023 dengan tema “Hope For Recovery: Enhancing Youth Action to Care, Prepare and Prosper in ASEAN Insurance Industry” secara daring, Kamis, 26 Oktober 2023.
Ketua Umum KUPASI, Wahyudin Rahman, dalam sambutannya mengatakan bahwa acara tersebut merupakan ajang silaturahmi untuk menguatkan visi dan misi KUPASI untuk menjadi opinion leader dan juga motor penggerak industri asuransi.
“Selain itu, acara ini merupakan salah satu rangkaian acara Bulan Inklusi Keuangan, Hari Asuransi, dan Hari Sumpah Pemuda 2023 yang menyoroti pergerakan para profesional muda dalam meningkatkan perannya, kepedulian terhadap industri asuransi pasca pandemi Covid-19, dan beberapa kasus gagal bayar yang melanda industri asuransi Indonesia,” ujar Wahyudin.
|Baca juga: Hari Asuransi 2023, Perlu Kolaborasi Semua Insan Perasuransian untuk Tingkatkan Literasi Asuransi
Dia juga mengatakan bahwa kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh para pemudanya. Begitu juga dengan kemajuan industri asuransi, peran profesional asuransi muda sangat vital, tidak hanya untuk kepraktisan tetapi juga keaktifan dalam berkontribusi menciptakan kembali kepercayaan masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) di tahun 2025, serta menciptakan industri asuransi yang sehat dan berkelanjutan.
“Dalam webinar ini, kami juga mengundang asosiasi negara lain di Kawasan ASEAN untuk memberikan gambaran dan perspektif kepemimpinan profesional muda di industri asuransi ASEAN, guna menambah wawasan dan semangat para profesional muda untuk memajukan industri asuransi,” tambahnya.
Dalam webinar ini, KUPASI mengundang empat pembicara profesional dalam bidangnya, yakni MV & Retail UW Dept Head PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, Yayat Supriyatna, Executive Director of ASEAN Insurance Council, Carolyn Baytion, Corcom & Sustainabillity Manager-GIA Singapore, Jessca Li, dan SVP Culture and Employee Experience Liberty General Insurance Berhad, Farina M Ramlan.
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Arief Rosyid Hasan, mengatakan bahw, melihat penetrasi asuransi Indonesia yang masih sedikit dengan jumlah populasi penduduk yang cukup banyak, hal ini menjadi kesempatan baik industri ataupun masyarakat untuk memperbaiki literasi jauh lebih baik.
“Di sinilah menurut saya penting untuk memposisikan diri bagaimana mendorong pemahaman literasi jauh lebih baik, karena ke depan dengan era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) itu maka risiko tak terduga semakin banyak.” ujar Arief. Dia tambahkan bahwa dengan kesadaran risiko penuh yang dilakukan oleh masyarakat dapat mendorong pengetahuan awam terkait bagaimana risiko asuransi bekerja.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News