1
1

Lima Cara Mudah Pilih Asuransi Kesehatan Ala Allianz

Ilustrasi.| Foto: Freepik

Media Asuransi,  JAKARTA – Asuransi kesehatan penting dimiliki agar risiko finansial terkelola. Memilih asuransi kesehatan juga perlu kejelian agar bisa mendapatkan manfaat asuransi yang optimal. Kebutuhan terhadap asuransi kesehatan sudah sama pentingnya dengan kebutuhan pokok lain. Namun, tidak sedikit masih banyak yang bingung ketika memilih asuransi kesehatan yang tepat untuk mendukung kebutuhan mereka.

Di pasar tersedia banyak sekali jenis produk asuransi kesehatan yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan penyedia asuransi. Ada asuransi kesehatan murni, ada pula yang dilengkapi dengan fitur investasi.

Ada jenis asuransi kesehatan santunan harian, ada pula yang memiliki skema hospital benefit. Memilih asuransi kesehatan yang tepat sesuai kebutuhan akan membuat manfaat asuransi menjadi lebih optimal. Apa saja jurus mudah memilih asuransi kesehatan yang tepat sesuai kebutuhan?

|Baca juga: Allianz Indonesia Bagikan Tips Cara Evaluasi Kondisi Keuangan Jelang Akhir Tahun

Mari kita simak 5 langkah yang dipaparkan oleh Allianz dikutip dari laman Allianz.co.id. yakni:

  1. Pahami kebutuhan

Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk asuransi kesehatan, lebih penting untuk memahami dulu seperti apa kebutuhan asuransi kesehatan yang Anda butuhkan. Perhatikan riwayat kesehatan di keluarga, apakah ada riwayat penyakit kritis? Ini untuk menentukan cakupan atau coverage perlindungan asuransi kesehatan apa saja yang kamu butuhkan.

Begitu juga dengan kebiasaan bepergian. Bila cukup aktif bepergian ke berbagai tempat termasuk ke luar negeri, memiliki asuransi kesehatan dengan jaringan provider (rumah sakit) yang luas adalah penting. Sebaliknya, bila jarang travelling ke luar negeri, asuransi kesehatan dengan jangkauan wilayah perlindungan di dalam negeri mungkin sudah memadai.

  1. Cek ketersediaan asuransi yang sudah ada

Bila tercatat sebagai karyawan sebuah perusahaan, biasanya perusahaan sudah memberikan tunjangan kesehatan berupa asuransi kesehatan. Nah, sebelum membeli asuransi kesehatan sendiri, sebaiknya diteliti dulu seperti apa tunjangan kesehatan yang diberikan oleh kantor.

Beberapa perusahaan memberikan tunjangan kesehatan yang sangat lengkap untuk karyawan mereka bahkan untuk keluarga karyawan. Mulai dari manfaat rawat jalan, rawat gigi, hingga rawat inap dan manfaat melahirkan.

Bentuknya dapat berupa asuransi kesehatan cashless ataupun reimbursment. Biasanya, semakin tinggi pangkat karyawan, semakin besar pula batas plafon tunjangan kesehatannya.

Namun, ada juga perusahaan yang memberikan tunjangan kesehatan berupa plafon anggaran tahunan. Misalnya, karyawan level menengah memiliki jatah tunjangan maksimal Rp10 juta per tahun yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan kesehatan, bahkan untuk keluarganya juga.

|Baca juga: Allianz Indonesia Berikan Tips Seimbangkan Kehidupan Pekerjaan dan Pribadi: Mindful Working, Mindful Living

Metodenya biasanya reimbursment. Di sisi lain, setiap karyawan perusahaan juga hampir pasti diikutsertakan BPJS Kesehatan yang juga memberi manfaat dasar layanan kesehatan.

Supaya tidak mubazir, apabila saat ini sudah ada tunjangan kesehatan dari tempat bekerja, sesuaikan asuransi kesehatan yang hendak Anda beli dengan yang sudah ada. Contoh mudah, saat ini Anda mungkin sudah memiliki asuransi kesehatan dari kantor yang berjenis hospital benefit.

Asuransi kesehatan hospital benefit memberi perlindungan berupa manfaat penggantian biaya medis sesuai coverage yang tertera di dalam polis. Biasanya terdiri atas manfaat rawat inap, manfaat intensive care unit (ICU), manfaat kunjungan dokter, dan lain sebagainya. Setiap manfaat umumnya memiliki batas plafon (inner limit) ataupun batas tahunan (yearly limit).

Nah, bila ingin melengkapi tunjangan kesehatan kantor dengan asuransi pribadi, sebaiknya pilih asuransi kesehatan berjenis santunan harian (cash plan). Dengan begitu, asuransi kesehatan dari kantor dapat digunakan untuk menutup biaya medis, sedangkan asuransi kesehatan cash plan bisa dimanfaatkan sebagai pengganti penghasilan yang hilang selama sakit. Pastikan asuransi kesehatan yang dibeli tersebut dapat dimanfaatkan bersamaan dengan asuransi lain (coordination of benefit).

Bagi yang saat ini tercatat sebagai pekerja mandiri (self-employed) atau freelance, sebaiknya mengoptimalkan BPJS Kesehatan dan melengkapinya dengan asuransi kesehatan komersial yang dapat dipadukan manfaat perlindungannya dengan BPJS Kesehatan.

  1. Alokasikan anggaran

Untuk mendapatkan manfaat perlindungan asuransi, perlu menyiapkan alokasi anggaran membayar premi asuransi. Besarnya premi asuransi akan sangat bergantung pada cakupan perlindungan yang ditawarkan, usia nasabah atau tertanggung, riwayat medis tertanggung hingga jangka waktu perlindungan.

Siapkan alokasi anggaran untuk membayar premi asuransi kesehatan. Berapa idealnya yang perlu dianggarkan? Sekitar 5%-10% dari pendapatan rutin dapat dialokasikan khusus untuk menutup biaya premi asuransi, termasuk asuransi kesehatan. Jadi, bila pendapatan saat ini sekitar Rp10 juta, Anda dapat mengalokasikan Rp1 juta untuk pembayaran biaya premi asuransi. Dengan begitu, kebutuhan asuransi tetap dapat tertutup tanpa mengganggu alokasi pos kebutuhan lain yang tak kalah penting.

  1. Teliti manfaat dan pasal perkecualian

Saat hendak membeli asuransi kesehatan, pastikan untuk meneliti secara mendalam apa saja manfaat (coverage) yang diberikan dan apakah itu sudah memenuhi kebutuhan. Beberapa manfaat yang lazim ditawarkan dalam produk asuransi antara lain manfaat rawat inap, manfaat rawat jalan, manfaat perawatan gigi, manfaat pembedahan, dan lain sebagainya.

Pastikan juga mempelajari perkecualian yang tertera dalam polis. Misalnya sehubungan dengan pasal pre-existing condition. Yaitu, aturan dalam asuransi kesehatan yang menyatakan manfaat asuransi tidak berlaku untuk penyakit yang sudah ada sebelumnya. Pre-existing condition biasanya memiliki jangka waktu, misalnya 1 tahun atau 2 tahun, bahkan pre-existing conditions bisa tidak ditanggung selamanya. Jadi, bila sakit dan harus rawat inap karena pre-existing conditions maka asuransi kesehatan akan menolak klaim.

Pre existing conditions berbeda dengan masa tunggu. Asuransi kesehatan umumnya ada masa tunggu 30 hari. Kalau pre existing conditions biasanya dikecualian 1 atau 2 tahun pertama sejak polis aktif. Tapi ada juga polis asuransi yang pre existing condition dikecualikan selamanya.

  1. Bandingkan dengan asuransi kesehatan lain

Ada banyak pilihan produk di pasar. Jangan langsung membeli asuransi kesehatan tanpa membandingkannya dengan produk sejenis dari perusahaan asuransi lain. Bandingkan paling tidak tiga produk terlebih dulu agar bisa memilih yang terbaik, yaitu dari sisi jangkauan perlindungan, besar premi yang dibebankan dan rekam jejak penyedia asuransi.

Rekam jejak penyedia asuransi penting untuk melihat apakah urusan klaim kelak bisa mudah atau banyak masalah. Jangan lupa memilih penyedia asuransi yang memiliki reputasi bagus dan pengalaman panjang. Dengan begitu, manfaat asuransi kesehatan dapat optimal Anda dapatkan.

Nah, itulah jurus mudah memilih asuransi kesehatan terbaik sesuai kebutuhan yang dapat diterapkan. Selamat memilih asuransi kesehatan.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Gallagher Re: Klaim Asuransi Bencana Alam Mencapai US$100 Miliar
Next Post Kondisi Makroekonomi Tekan Aksi M&A Pialang Reasuransi Global

Member Login

or