Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada akhir pekan kedua November 2023, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Indikator stabilitas adalah nilai tukar, sebagai berikut:
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah, sebagai berikut:
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 6 – 10 November 2023
Pada akhir hari Kamis, 9 November 2023
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.650 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,80%.
- DXY menguat ke 105,91.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 4,624%
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 10 November 2023
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.670 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik ke 6.81%.
Aliran Modal Asing (Minggu II November 2023)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 9 November 2023 sebesar 83,78 bps relatif stabil dibandingkan per 3 November 2023 sebesar 83,83 bps.
- Berdasarkan data transaksi 6 – 9 November 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp1,27 triliun (jual neto Rp1,59 triliun di pasar SBN, jual neto Rp1,35 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp1,66 triliun di SRBI).
- Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 9 November 2023, nonresiden beli neto Rp57,55 triliun di pasar SBN, jual neto Rp15,97 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp19,28 triliun di SRBI.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 13 November 2023.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News