Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan pasar saham dalam pekan ini berpotensi melanjutkan tren bullish. Investor dapat mencermati sektor keuangan dan properti dengan saham yang mempunyai valuasi menarik.
Dikutip dari Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta Utama menjelaskan pada pasar obligasi, investor dapat melakukan strategi long buy dengan memilih obligasi dengan tenor panjang.
IDX Composite (IHSG) dalam sepekan terakhir bergerak volatile namun sanggup ditutup menguat sebesar +0,30% ke level 6.809,26. Posisi asing mencatatkan net sell sebanyak Rp2,05 triliun. Net sell terbesar berasal dari saham TLKM (Rp285,6 miliar), BBNI (Rp202,9 miliar), dan ASII (Rp174,7 miliar).
|Baca juga: MARKET REVIEW: Meski Net Sell Asing Berlanjut, IHSG Berhasil Rebound
Sentimen penggerak indeks dari domestik, rilis data pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 tetap tangguh, meskipun mengalami perlambatan pada kuartal III/2023 sebesar 4,94% YoY vs 5,17% YoY pada kuartal II/2023. Perlambatan laju pertumbuhan ekonomi terutama berasal dari tingkat konsumsi pemerintah dan komponen ekspor impor yang terus terkontraksi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan diproyeksi masih tetap solid terutama ditopang dari daya beli masyarakat yang meningkat tercermin pada survei tingkat keyakinan konsumen terbaru mengalami peningkatan ekspektasi optimis ke level 124,3 poin vs 121,7 poin pada bulan sebelumnya. Dimulainya pesta demokrasi melalui tahapan kampanye akan mendorong tingkat consumer spending.
Di sisi lain, berlanjutnya proyek pembangunan infrastruktur pemerintah di Ibu Kota Nusantara IKN dapat mendorong pertumbuhan investasi. Sentimen lain dari domestik yakni cadangan devisa Indonesia turun menjadi US$133,1 miliar, diakibatkan karena kewajiban pembayaran utang luar negeri pemerintah dan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang sempat tertekan cukup dalam akibat meningkatnya ketidakpastian pasar global.
Sentimen dari global, rilis data neraca dagang China terbaru turun menjadi US$56,53 miliar vs US$77,71 miliar pada September. Penurunan itu dipicu oleh pertumbuhan impor yang lebih cepat dari nilai ekspor yang terkontraksi. Serta rilis data inflasi China Kembali mengalami deflasi sebesar -0,2%. Hal ini mencerminkan daya beli masyarakat China yang masih lesu.
|Baca juga: Market Brief: Dow Menguat Hampir 400 Poin, Catatkan Kenaikan di Minggu Kedua
Dari AS, lembaga Moody’s menurunkan outlook Amerika serikat menjadi AAA- dari sebelumnya AAA stabil. Rilis data klaim tunjangan pengangguran berkurang 3K menjadi 217K pada pekan terakhir.
Pasar obligasi bergerak bullish. Infovesta Govt. Bond Index tumbuh +0,43% ke level 9.982,23. Bullishnya pasar obligasi didominasi oleh sentimen domestik terutama beberapa rilis data terbaru ekonomi domestik yang solid.
Sedangkan sentimen dari global, Pidato Chairman Federal Reserve’s Jerome Powel pada acara IMF mengatakan pejabat the Fed masih belum yakin terhadap efek restriksi dari kebijakan moneter terhadap inflasi ke target 2%. Meskipun itu, pasar tetap meyakini Dot-Plot yang menunjukan kenaikan suku bunga satu kali lagi pada tahun ini probabilitasnya semakin besar untuk tidak akan terjadi.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News