1
1

2 Faktor Ini Jadi Modal Jaga Stabilitas Rupiah hingga Akhir Tahun

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi

Media Asuransi, JAKARTA – Surplus perdagangan yang kuat dan prospek yang lebih jelas terkait suku bunga acuan AS diperkirakan akan menahan pergerakan nilai tukar rupiah pada level stabil hingga akhir tahun di angka Rp15.525 per dolar AS.

Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – October’s trade balance: Larger-than-expected surplus, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menerangkan neraca perdagangan Indonesia pada bulan Oktober mencatatkan surplus yang lebih besar dari yang diantisipasi sebesar US$3,5 miliar, melampaui konsensus sebesar US$2,9 miliar dan sedikit melebihi surplus September sebesar US$3,4 miliar.

Dia menjelaskan keberhasilan ini memperpanjang rangkaian surplus perdagangan Indonesia selama 42 bulan berutut-turut. Meskipun terjadi penurunan dibandingkan tahun lalu, surplus secara kumulatif pada 10 bulan 2023 yang sebesar US$31,2 miliar (US$45,4 miliar pada 10 bulan 2022), tergolong cukup baik, mengingat kondisi global yang penuh ketidakpastian.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Berbalik Melemah ke Arah Rp15.600

“Kami memperkirakan surplus neraca perdagangan akan berlanjut hingga tahun depan, yang berpotensi untuk memperkuat rupiah ke depannya.”

Namun kalau dilihat secara lebih detail, terang dia, surplus yang terjadi disebabkan oleh kontraksi secara bersamaan baik ekspor maupun impor. Ekspor mengalami penurunan signifikan sebesar 10,4% YoY menjadi US$22,2 miliar. Terutama, ekspor non-migas dan gas menyusut sebesar 11,3% YoY (kenaikan 7,4% MoM) menjadi US$20,8 miliar, sementara ekspor migas dan gas meningkat sebesar 9,5% YoY (penurunan 2,4% MoM) menjadi US$1,4 miliar.

Rully menerangkan surplus neraca perdagangan yang lebih besar dari yang diperkirakan, bersamaan dengan pelemahan USD menyusul laporan inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan, menyebabkan apresiasi signifikan rupiah sebesar 1,0% kemarin menjadi Rp15.535 terhadap USD. Indeks USD turun signifikan menjadi 104,05, di bawah level 105 untuk pertama kalinya dalam dua bulan, menunjukkan harapan tidak adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Fed.

“Proyeksi kami menunjukkan Rupiah akan stabil pada level saat ini hingga akhir tahun, dengan harapan akan berakhir pada angka Rp15.525 terhadap USD. Proyeksi ini didukung oleh surplus perdagangan yang kuat dan prospek lebih jelas terkait suku bunga AS.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OCBC Siapkan Dana Rp2,2 Triliun untuk Akuisisi Bank Commonwealth
Next Post Delta Dunia (DOID) Tambah Penyertaan Saham di Asiamet Jadi 34,5%

Member Login

or