1
1

Bank Indonesia Menilai Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia Membaik

Deretan gedung-gedung tinggi dan rumah-rumah penduduk menghiasi wajah Ibukota Jakarta, beberapa waktu lalu. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III/2023 membaik, di tengah meningkatnya ketidakpastian di perekonomian global. NPI pada kuartal III/2023 menunjukkan perbaikan signifikan dengan mencatat defisit US$1,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$7,4 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono,​ mengatakan bahwa kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik. “Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar US$134,9 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa, 21 November 2023.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa neraca transaksi berjalan membaik ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid. Pada kuartal III/2023, transaksi berjalan mencatat defisit US$0,9 miliar atau 0,2 persen dari PDB, jauh menurun dibandingkan dengan defisit US$2,2 miliar atau 0,6 persen dari PDB pada kuartal sebelumnya.

|Baca juga: Tren Surplus Neraca Pembayaran Indonesia Diperkirakan Bertahan sepanjang 2023

Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia.

Menurut Erwin, perbaikan neraca transaksi berjalan turut ditopang oleh penurunan defisit jasa, yang didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung. Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun sejalan dengan pembayaran imbal hasil kepada investor asing yang lebih rendah.

Kinerja transaksi modal dan finansial juga membaik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Transaksi modal dan finansial pada kuartal III/2023 mencatat defisit US$0,3 miliar atau 0,1 persen dari PDB, jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit US$4,8 miliar atau 1,4 persen dari PDB  pada kuartal sebelumnya.

“Rendahnya defisit transaksi modal dan finansial ini didukung oleh berlanjutnya investasi langsung sebagai cerminan dari tetap terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik. Investasi lainnya juga mencatat surplus dipengaruhi oleh penarikan utang luar negeri untuk pembiayaan kegiatan usaha korporasi,” jelas Erwin Haryono.

Sementara itu, investasi portofolio mencatat peningkatan defisit sejalan dengan aliran modal keluar dari pasar saham dan obligasi sebagai dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat di tengah aliran modal asing yang masuk ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Lebih lanjut dia katakana bahwa Bank Indonesia menilai kinerja NPI kuartal III/2023 yang baik, mampu terus menopang ketahanan eksternal Indonesia. “Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” tuturnya.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post KUPASI Launching Buku Bulan Menulis Asuransi (BMA) 2023
Next Post AIA Jalin Kemitraan Strategis dengan Celebrity Fitnes dan Fitnes First

Member Login

or