1
1

Jokowi Beberkan Langkah Indonesia Capai Net Carbon Sink

Presiden Jokowi. | Foto: media Sosial X @jokowidodo

Media Asuransi, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menyampaikan bahwa Indonesia mengambil langkah sistematis dan inovatif dalam mencapai net carbon sink atau penyerapan karbon bersih sektor kehutanan dan lahan di tahun 2030.

Presiden menuturkan bahwa Indonesia memadukan pertimbangan ekonomi dan sosial, serta kerja sama dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan berkelanjutan.

“Sektor kehutanan dipilih karena 34 persen desa di Indonesia berada di perbatasan atau dalam hutan, dan jutaan masyarakat Indonesia bergantung dari sektor kehutanan. Untuk penuhi target tersebut, kami mengambil langkah sistematis dan inovatif,” ucap Jokowi pada Presidency Session on Protecting Nature for Climate, Lives, and Livelihoods dalam World Climate Action Summit (WCAS) COP28 di Al Waha Theatre, Expo City Dubai, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Sabtu, 2 Desember 2023.

Jokowi juga menjelaskan upaya yang telah dilakukan Indonesia guna mencapai hal tersebut. Dia mengatakan bahwa salah satunya Indonesia telah menerapkan moratorium permanen pembukaan hutan mencakup sekitar 66 juta hektare hutan primer dan lahan gambut sejak tahun 2019.

|Baca juga: Presiden Jokowi: Kekerasan Israel kepada Palestina Harus Dihentikan Secara Permanen

“Kami juga telah merehabilitasi 3 juta hektare lahan terdegradasi dan 3 juta Ha lahan gambut. Sekarang hasilnya mulai terasa, tingkat deforestasi Indonesia berkurang 75 persen, terendah dalam 20 tahun terakhir. Tahun depan, kami targetkan rehabilitasi 600 ribu hektare lahan mangrove,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi menekankan bahwa hutan dan lahan harus menjadi bagian dari aksi iklim melalui sejumlah perspektif. Jokowi menyampaikan pentingnya mobilisasi dukungan negara berkembang dalam mengelola hutan dan lahan secara berkelanjutan.

“Dukungan tersebut harus country-driven berdasar kebutuhan riil negara pemilik hutan. Kami apresiasi dukungan UEA membangun Mohamed bin Zayed International Mangrove Research Center di Indonesia,” tuturnya.

Selanjutnya, Jokowi menyampaikan bahwa hambatan perdagangan bukan merupakan upaya dalam mengatasi perubahan iklim. Menurutnya, kedua hal tersebut dapat maju secara berdampingan. “Ini penting untuk membangun trust dan kolaborasi antara global north dan global south, serta dorong pembangunan berkelanjutan negara berkembang,” ucapnya.

Selain itu, Jokowi mengajak para pemimpin negara untuk terus berkolaborasi dan menginisiasi kerja sama kehutanan. Jokowi pun menyampaikan bahwa Indonesia terbuka untuk berbagi pengalaman dalam pengelolaan hutan dan lahan.

“Indonesia telah inisiasi kerja sama trilateral kehutanan, Indonesia, Brasil, dan Republik Demokratik Kongo. Dan kami juga siap untuk berbagi pengalaman dan knowledge dalam pengelolaan hutan dan lahan,” tutur Jokowi.

Editor: S.Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kenali Jenis-jenis Pelanggaran yang Berbuntut Denda dari PLN
Next Post Inflasi Klaim Turun dan Kenaikan Tarif Reasuransi Bikin Untung Sektor Non-Jiwa di Jerman

Member Login

or