1
1

IHSG Diprediksi Cenderung Melemah, Ajaib Sarankan BMRI, ADMR, EXCL

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed cenderung melemah dalam range 7.050-7.120.

Melalui laporan berita dan saham pilihan Ajaib Sekuritas Selasa, 5 Desember 2023, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, memaparkan pada perdagangan Senin (4/12), IHSG ditutup naik +0,48% atau +33,69 poin di level 7.093. “Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 7.050-7.120.”

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Indeks PMI manufaktur Indonesia versi S&P Global pada November 2023 tercatat di level ekspansif sebesar 51,7. Hasil tersebut lebih baik dari bulan sebelumnya sebesar 51,5 yang disebabkan meningkatnya permintaan baru dan aktivitas produksi.

Secara keseluruhan, industri manufaktur Indonesia berada fase ekspansif dalam 27 bulan beruntun. Investor asing kembali inflow di pasar ekuitas domestik sebesar Rp662,69 miliar pada Senin (4/12), dimana saham Big Banks menjadi yang paling banyak diakumulasi.

Dari mancanegara, indeks PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) pada November 2023 kembali melemah di zona kontraksi sebesar 49,4, setelah pada bulan Oktober berada di level expansi sebesar 50. Industri manufaktur melemah diakibatkan jumlah permintaan baru yang menurun.

Dari Asia, Korea Selatan (Korsel) pada November 2023 memperoleh surplus neraca dagang sebesar USD3,8 miliar, sekaligus membawa surplus 6 bulan beruntun, ekspor tumbuh 7,8% yoy, sedangkan impor terkoreksi 11,6% yoy.

|Baca juga: IHSG Cenderung Menguat, Ajaib Sarankan Koleksi SMRA, BRMS, NCKL 

Adapun saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:

1. BMRI

Buy :6.000

TP  : 6.150

Stop loss: <5.800

BMRI sideways cenderung menguat berpotensi membentuk rounding bottom. Bergerak di atas MA (5,20,100). Indikator stochastic crossing di area netral dalam momentum akumulasi.

Per September 2023, penyaluran kredit BMRI tumbuh 12,7% yoy menjadi Rp1.315 triliun. Net interest income naik 12,3% yoy menjadi Rp71,86 triliun. Pendapatan sebelum pencadangan (PPOP) ter akselerasi 15,4% yoy menjadi Rp62,3 triliun dan laba bersih tumbuh 27,4% yoy menjadi Rp39,06 triliun.

 

2. ADMR

Buy :1.300

TP  : 1.340

Stop loss: <1.250

ADMR membentuk pola inverse head and shoulder berpotensi lanjutkan penguatan. Berada di atas MA (5,20,100) dan indikator stochastic bergerak naik ke arah middle to oversold.

ADMR gencar melakukan ekspansi membangun smelter aluminium sebagai kontribusi dalam ekosistem EV. Smelter aluminium tersebut akan memiliki kapasitas penuh 1,5 juta ton per tahun dan mulai beroperasi bertahap pada tahun 2025.

 

3. EXCL

Buy :2.070

TP  : 2140

Stop loss: <2.000

EXCL sideways terletak di support, berpotensi reversal membentuk bullish spinning. Indikator MACD bar histogram positif.

Pada kinerja per September 2023 (9M23) , EXCL mencatat pertumbuhan pendapatan 10% yoy menjadi Rp23,88 triliun. EBITDA tumbuh 13% yoy menjadi Rp11,75 triliun dengan EBITDA margin sebesar 49%, naik dari 9M22 sebesar 48%. Alhasil, laba bersih setelah pajak tumbuh 4% yoy sebesar Rp1,01 triliun.

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Market Brief: Tiga Indeks Utama Wall Street Lesu
Next Post Masuk Masa Kampanye, Investor Bisa Pilih Saham Perbankan dan Konsumer

Member Login

or