1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada akhir pekan pekan pertama Desember 2023, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Indikator stabilitas adalah nilai tukar, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 4 – 7 Desember 2023

Pada akhir hari Kamis, 7 Desember 2023

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.510 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,57%.
  3. DXY menguat ke 103,54.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 4,150%.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

|Baca juga: OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional Terjaga

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 8 Desember 2023

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.490 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun stabil ke 6,57%.

Aliran Modal Asing (Minggu I Desember 2023)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 7 Desember 2023 sebesar 74,46 bps, naik dibandingkan per 1 Desember 2023 sebesar 72,93 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 4 – 7 Desember 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp4,10 triliun (beli neto Rp1,14 triliun di pasar SBN, jual neto Rp0,84 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp3,81 triliun di SRBI).
  3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 7 Desember 2023, nonresiden beli neto Rp76,14 triliun di pasar SBN, jual neto Rp15,29 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp40,44 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 11 Desember 2023.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Market Brief: S&P 500 Capai Level Tertinggi di 2023
Next Post IHSG Diprediksi Melemah, Ajaib Jagokan MYOR, MEDC, PGEO

Member Login

or