Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan Indoneia di November, merupakan perkembangan positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada November 2023 sebesar US$2,41 miliar.
“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 16 Desember 2023.
|Baca juga: Neraca Perdagangan Indonesia November 2023 Surplus US$2,41 Miliar
Surplus neraca perdagangan November 2023 bersumber terutama dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas. Meski lebih rendah dari capaian bulan sebelumnya, neraca perdagangan nonmigas November 2023 tetap mencatat surplus sebesar US$4,62 miliar.
Perkembangan tersebut sejalan dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai 20,72 miliar dolar AS. Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut selain didukung oleh tetap kuatnya ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti crude palm oil (CPO), batu bara, logam mulia, dan timah, juga ditopang oleh produk manufaktur mesin dan perlengkapan elektrik.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Sementara itu, impor nonmigas meningkat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat menjadi US$2,21 miliar pada November 2023. Hal ini terjadi sejalan peningkatan impor migas di tengah ekspor migas yang menurun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News