1
1

Emil Hakim: CFO Pegang Kendali dari Awal hingga Akhir

Chief Financial Officer (CFO) PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, Emil Hakim. | Foto: doc

Emil Hakim efektif menjadi Direktur Keuangan & Layanan Korporat PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) sejak 10 September 2021. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Sriwijaya (UNSRI) pada tahun 2000, kemudian memulai kariernya di PT Pertamina (Persero) pada tahun 2001 dan terakhir menjabat sebagai Assistant Manager pada tahun 2008-2014.

Setelah meraih gelar Master of Applied Finance dari Australian National University (ANU) pada tahun 2016, Emil melanjutkan kariernya di Pertamina termasuk penugasan di berbagai anak usaha Pertamina, yang terakhir di Tugu Insurance hingga saat ini.

Saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu, Emil Hakim mengaku bahwa setelah berada di perusahaan asuransi, di justru merasa lebih tertarik dengan industri ini, dibandingkan dengan saat masih di luar asuransi.

“Saya baru paham bahwa asuransi itu bukan sekadar menjual polis, tetapi kita benar-benar menjual kepercayaan, kita harus menjalin relationship dengan customer, memberikan service yang bagus termasuk pada saat pembayaran klaim karena di situlah asuransi dapat membuktikan dirinya capable atau tidak sebagai perusahaan asuransi,” katanya.

Khusus untuk Tugu Insurance, menurutnya, yang perlu dikembangkan ke depan adalah pengaturan portfolio, yakni bisnis retail-nya itu harus lebih besar lagi untuk menyeimbangkan yang korporasi. Sedangkan untuk industri asuransi umum, menurut dia, yang perlu lebih dikembangkan adalah persaingan usaha secara sehat, agar jangan menjerumuskan pelaku industri asuransi umum ke dalam risiko-risiko yang mereka tidak pernah bayangkan di awal.

Mengenai tugasnya, Emil menegaskan bahwa Chief Financial Officer (CFO) itu memegang kendali bukan di akhir, tetapi sejak awal. Dari awal CFO merencanakan sesuatu itu harus tumbuh, harus ada perbaikan dari tahuntahun kemarin. Kemudian saat realisasi harus CFO pantau secara bulanan, triwulanan, enam bulanan, dan yang terakhir itu mungkin 3 bulan sebelum selesai.

“Jadi 3 bulan sebelum selesai itu kita sudah tahu kekurangan-kekurangan kita apa, sehingga kita dapat perkirakan target itu tercapai atau tidak. Ini mesti kita sampaikan ke manajemen, karena ini kan janji kepada pemegang saham, juga janji kita kepada karyawan. Itu tugas CFO. Jadi bukan sekadar membuat laporan keuangan. Bukan sekadar sebagai akuntan. Dari start to end, siapa lagi yang melihat? Mungkin CEO melihat, tetapi setelah dapat laporan dari CFO yang melihat day to day berikut realisasinya,” jelasnya.

Sementara itu, untuk penerapan PSAK-74 di Tugu Insurance, dia harapkan di 2024 nanti sudah mulai diterapkan. “Sehingga untuk laporan keuangan 2024 itu kita sudah punya versi PSAK-74, jika mundur sedikit maka setidaknya balance sheet 2024 itu kita sudah ada yang versi lama dan versi baru. Ini sebagai persiapan kita di 2025,” katanya.

Sementara itu, untuk mengisi waktu luangnya di akhir pekan, Emil yang mengaku tidak terlalu sering baca buku karena lebih senang visual, lebih memilih menikmati lukisan. Jika menonton televisi, dia lebih senang tayangan National Geographic dan Animal Planet. “Sekarang kan banyak tontonan di YouTube, nah saya senang nonton konten yang peternakan. Baik di dalam maupun luar negeri,” tuturnya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jasa Raharja Diganjar Peringkat idAAA oleh Pefindo
Next Post Mari Berupaya Lindungi Stabilitas Keuangan dengan Asuransi

Member Login

or