Media Asuransi, GLOBAL – Firma analitik risiko, CyberCube, mengantisipasi pergeseran signifikan dalam pendekatan industri reasuransi terhadap asuransi siber pada tahun 2024, dengan lebih banyak perusahaan reasuransi bersiap untuk memasuki pasar tersebut.
CEO CyberCube, Pascal Millaire, memberikan wawasan yang menunjukkan bahwa perusahaan reasuransi tradisional, yang sebelumnya enggan terlibat dalam pasar asuransi siber, siap untuk mulai menawarkan kapasitas siber yang substansial. Perubahan ini didorong oleh pertumbuhan pesat asuransi siber sebagai salah satu garis asuransi utama.
“Ketika perusahaan reasuransi melihat garis asuransi tradisional yang diubah oleh risiko yang terhubung dengan internet, serta peluang untuk berpartisipasi dalam garis asuransi baru yang kaya, perusahaan reasuransi yang ragu untuk mencoba di pasar cyber akan semakin melihat pentingnya untuk melakukannya,” kata Millaire, dikutip dari laman Insurance Business Mag, Rabu, 20 Desember 2023.
|Baca juga: BMA Ungkap Ada Perubahan Regulasi Biaya di Industri Reasuransi
Laporan CyberCube, yang mencakup sejumlah prediksi untuk industri ini, memprediksi perkembangan lebih lanjut dalam sektor sekuritas terkait asuransi (ILS), dengan tujuan menciptakan pasar yang berkelanjutan dan dinamis. Harapan lainnya adalah peningkatan frekuensi serangan siber, didorong oleh penyebaran kecerdasan buatan (AI).
Sebagai respons, industri asuransi diharapkan akan menjalin hubungan yang lebih erat dengan perusahaan-perusahaan kecil dan menengah (SME) untuk lebih baik mengatasi kebutuhan unik mereka. Laporan tersebut juga memprediksi upaya kolaboratif antara perusahaan asuransi dan sektor publik untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap peristiwa siber besar.
Untuk sektor perantara, CyberCube menyarankan bahwa perusahaan yang menetapkan strategi siber yang komprehensif akan berada pada posisi yang baik untuk meraih kesuksesan pada tahun 2024.
Menambahkan pada perspektif tersebut, Laksamana Muda (purn.) Michael S Rogers, mantan direktur NSA, dan Komandan US Cyber Command, yang juga menjabat di dewan direksi CyberCube, menyoroti pergeseran fokus penyerang siber. “Dengan pasar SME semakin menjadi target, industri asuransi perlu bekerja lebih erat dengan perusahaan untuk menciptakan strategi mitigasi risiko siber yang lebih kokoh secara menyeluruh,” ujarnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News