Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi di Amerika Serikat (AS) mengalami gelombang besar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 2023. Hal itu terjadi terutama di kalangan perusahaan pemegang asuransi properti dan kecelakaan (P&C).
Menurut analisis dari S&P Global Market Intelligence, sektor P&C mengalami penurunan setidaknya 6.800 pekerjaan. Sepanjang 2023, terdapat 20 perusahaan melaksanakan pemangkasan staf, menunjukkan adanya tren umum di kalangan perusahaan asuransi untuk mengalihkan fokus strategi inti atau mengontrol pengeluaran keuangan.
|Baca: Sumitomo Life Akuisisi Saham TPG Inc 35,5% dalam Singlife
Farmers menjadi perusahaan yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja terbesar tahun ini, dengan memisahkan sekitar 2.400 karyawan atau 11 persen dari total kekuatan kerjanya.
Dikutip dari laman Insurance Business Mag, Rabu, 27 Desember 2023, juru bicara perusahaan mengatakan langkah ini dilakukan untuk menyederhanakan operasi dan memperkenalkan langkah-langkah inovatif guna mendukung pemilik agen dan staf Farmers.
Kedua setelah Farmers adalah GEICO, yang mengumumkan pada Oktober bahwa mereka memecat sekitar 2.000 karyawan atau enam persen dari total tenaga kerjanya.
|Baca: Sambut 2024, Pemerintah Putuskan Tarif Listrik Tetap
Liberty Mutual dan USAA juga termasuk di antara perusahaan asuransi P&C yang melakukan pemutusan hubungan kerja pada 2023. Namun, jumlah mereka lebih kecil dibandingkan dengan Farmers dan GEICO.
Liberty Mutual pecat 1.200 karyawan
Menurut S&P Global, Liberty Mutual memecat sekitar 1.200 karyawan, sementara USAA telah mengurangi 300 karyawan dari tenaga kerjanya. Pemutusan hubungan kerja lainnya yang cukup mencolok di industri ini melibatkan insurtech personal lines Hippo dan specialty MGA Hagerty.
Dalam laporan sebelumnya oleh Insurance Business, terungkap bahwa Hippo telah memutus hubungan kerja dengan 120 karyawan, yang setara dengan 20 persen dari total tenaga kerjanya. Sementara itu, Hagerty dilaporkan telah melakukan pemotongan 83 pekerjaan pada April, yang setara dengan empat persen dari total tenaga kerjanya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News