1
1

Penutupan Perdagangan: IHSG Bertahan di Zona Penguatan

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis terpantau menghijau. Sejumlah katalis positif mampu berdatangan hari ini dan membuat indeks acuan saham Indonesia sukses bertahan di zona penguatan.

IHSG Kamis, 28 Desember 2023, perdagangan sore berakhir di posisi 7.303, menguat 57 poin atau setara 0,80 persen ketimbang pembukaan pada pagi tadi di 7.246. Level tertinggi di 7.308 dan terendah di 7.262. Volume perdagangan hari ini tercatat 16 miliar lembar saham senilai Rp8,8 triliun. Sebanyak 307 saham menguat, sebanyak 210 saham melemah, dan 248 stagnan.

Saham Wall Street

Sementara itu, saham-saham di bursa Wall Street kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Penguatan itu mengangkat Dow Jones ke rekor baru, menyusul sesi yang tenang karena pasar secara luas tetap optimistis menatap 2024.

|Baca: Minimalisir Sengketa, Jokowi Bagikan 1.000 Sertifikat Lahan Tanah Wakaf di Sidoarjo

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,3 persen menjadi 37.656, melampaui rekor yang dibuat minggu lalu. Indeks S&P 500 berbasis luas naik 0,1 persen menjadi 4.781,58. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi bertambah 0,2 persen menjadi 15.099,18.

Indeks-indeks utama telah mencatat kenaikan yang signifikan pada 2023, didorong oleh reli di akhir tahun. Kondisi itu karena moderasi inflasi yang mendorong ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada 2024.

|Baca: Siapkan Asuransi Perjalanan Agar Tenang Saat Liburan

Namun catatan dari Sam Stovall dari CFRA Research menunjukkan valuasi tinggi dari banyak saham sebagai bukti pasar ‘overbought‘. Sekaligus memberi sinyal saham masih bisa naik lebih jauh. Menjelang 2024, beberapa komentator menyatakan kekhawatirannya bahwa pasar tenaga kerja akan melambat, yang mungkin menyeret perekonomian ke dalam resesi.

Pasar tenaga kerja AS tetap kuat

Namun ada juga yang tetap bullish. Sebuah catatan dari Goldman Sachs memperkirakan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) akan tetap kuat dan bahwa The Fed bakal menurunkan suku bunga lebih awal dan cepat.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Minimalisir Sengketa, Jokowi Bagikan 1.000 Sertifikat Lahan Tanah Wakaf di Sidoarjo
Next Post Rupiah Perdagangan Sore Kian Melemah ke Rp15.424/US$

Member Login

or