Media Asuransi, JAKARTA – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,0 triliun hingga akhir kuartal III-2023. Pendapatan anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk ini didukung oleh tiga lini bisnis perusahaan.
Pada konteks itu, segmen Readymix menyumbang mayoritas pendapatan usaha sebesar 45 persen, lalu Beton Precast (pra-cetak) sebesar 33 persen, dan Jasa Konstruksi sebesar 22 persen. Sejauh ini, WSBP mencatat kinerja baik berdasarkan hasil audit Laporan Keuangan dengan Opini Wajar dalam semua hal dari KAP Hertanto Grace Karunawan.
Vice President of Corporate Secretary Fandy Dewanto menyatakan audit laporan keuangan ini terkait dengan rencana aksi korporasi perusahaan untuk melakukan divestasi pada aset tetap yang dimiliki, antara lain tanah, bangunan dan peralatan.
|Baca: POJK Asuransi Kredit Meluncur, Bos Kupasi: Angin Segar bagi Industri Asuransi!
“Divestasi ini dilakukan sebagai salah satu langkah perbaikan posisi keuangan, serta memaksimalkan utilitas aset perusahaan,” ujarnya, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 30 Desember 2023.
Segmen Readymix mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 89 persen, yang didukung banyaknya proyek infrastruktur penting yang membutuhkan Readymix berkualitas tinggi milik WSBP seperti Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI.
Kemudian, Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, Proyek Tol Simpang Tempadung-Pulau Balang Seksi 5A, dan proyek retail lainnya.
Readymix
“Kami juga menyuplai Readymix untuk berbagai proyek jalan tol, gedung, bendungan, jembatan, bandara, dan proyek lainnya di Indonesia,” ungkap Fandy.
|Baca: Kapitalisasi Pasar BEI Tembus Rp11.762 Triliun, Level Tertinggi Sepanjang Sejarah
Untuk menyediakan kebutuhan pasar terhadap produk beton cair, saat ini WSBP didukung oleh 23 batching plant yang tersebar di seluruh Indonesia baik di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Untuk segmen Beton Precast, di tahun ini WSBP menyuplai proyek-proyek infrastruktur besar di Tanah Air seperti Proyek Pengaman Pantai di Teluk Jakarta, Proyek Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino (Baleno), dan Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2 (Japek 2) Selatan Paket 3.
Dari segmen Jasa Konstruksi, WSBP membukukan pendapatan usaha dari beberapa proyek konstruksi besar yaitu Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB) dan Proyek Cimanggis-Cibitung Toll Ways (CCTW).
Tidak hanya dari sisi pendapatan usaha, WSBP telah membukukan laba kotor sebesar Rp151 miliar, di mana perseroan mencatatkan gross profit margin 14,6 persen. WSBP memiliki total aset Rp5,1 triliun. “Dengan total aset yang kami miliki, WSBP memproduksi produk Beton Precast dan mensuplai Readymix ke seluruh proyek-proyek yang strategis,” ujarnya.
Selain itu, seiring pemenuhan kewajiban perusahaan kepada seluruh kreditur dalam rangka implementasi perjanjian perdamaian, perusahaan terus menjaga performa cash flow agar operasional perusahaan berjalan dengan baik guna mencapai target yang telah ditetapkan.
Dengan berbagai proyek besar yang dikerjakan, hingga November 2023 WSBP membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp1,38 triliun. Perolehan kinerja yang baik ini didominasi oleh proyek eksternal sebesar 76 persen antara lain Proyek Jalan Feeder IKN, dan Proyek IKN Segmen Tempadung-Jembatan Pulau Balang.
Dalam jangka pendek, WSBP memiliki banyak peluang baru untuk menyuplai produk Beton Precast dan Readymix berkualitas WSBP ke proyek-proyek pemerintah lainnya, juga ekspansi ke proyek eksternal. “Sementara untuk 3–5 tahun ke depan ada potensi pasar dari pembangunan IKN dan juga proyek yang berasal dari Non Waskita Group,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News