Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Rabu pagi terlihat semakin melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di posisi Rp15.470 per US$. Masih belum ada katalis positif yang membuat mata uang Garuda berbalik arah dan kokoh di area hijau.
Mengutip Bloomberg, Rabu, 3 Januari 2024, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke posisi Rp15.499 per US$. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.499 hingga Rp15.525 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.424 per US$.
Dolar Amerika Serikat
Sementara itu, dolar Amerika Serikat menguat pada hari perdagangan pertama di 2024. Penguatan didukung oleh imbal hasil AS yang lebih tinggi karena perhatian beralih ke data pekerjaan AS dan angka inflasi Eropa pada minggu ini yang mungkin memberikan petunjuk mengenai langkah bank sentral selanjutnya.
|Baca: Mantan Bos GOTO Andre Soelistyo Kembali Lego Saham senilai Rp45,4 Miliar
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, terakhir naik 0,67 persen menjadi 102,05. Dolar AS berada di jalur persentase kenaikan harian terbesar sejak Oktober.
Angka tersebut turun sebesar dua persen pada 2023, menghentikan kenaikan dua tahun terakhir karena ekspektasi investor bahwa Federal Reserve AS akan menurunkan suku bunga secara signifikan tahun ini. Sementara itu, perekonomian tetap tangguh.
Di sisi lain dari kenaikan dolar adalah euro, yang merosot 0,74 persen akibat para pedagang mencerna data yang menunjukkan bahwa aktivitas pabrik zona euro mengalami kontraksi pada Desember selama 18 bulan berturut-turut, Kemudian sterling turun 0,64 persen menjadi US$1,2657. Dolar juga naik terhadap yen Jepang, naik 0,96 persen menjadi 142,16 yen.
Yang mendasari kenaikan dolar adalah kenaikan imbal hasil AS. Imbal hasil acuan 10 tahun terakhir naik 10 basis poin menjadi 3,963 persen. Itu akan menjadi kenaikan harian terbesar dalam lebih dari tiga minggu, dan terjadi setelah penurunan 100 basis poin pada November dan Desember.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
