Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak dunia menetap lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) dalam sesi yang berombak. Hal itu karena peningkatan stok bensin dan sulingan mingguan secara besar-besaran menutupi penurunan stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan.
Mengutip The Business Times, Jumat, 5 Januari 2024, minyak mentah Brent turun 66 sen atau 0,8 persen menjadi US$77,59. Selama sesi tersebut, keduanya naik dan turun lebih dari US$1. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 51 sen atau 0,7 persen menjadi US$72,19.
|Baca: Sterling-Euro Kompak Hantam Dolar AS
Permintaan bahan bakar yang rendah dan peningkatan persediaan yang besar berdasarkan data dari Administrasi Informasi Energi AS membebani harga. Stok bensin naik 10,9 juta barel menjadi 237 juta barel, kenaikan mingguan tertinggi dalam lebih dari 30 tahun.
Stok sulingan minggu lalu naik 10,1 juta barel menjadi 125,9 juta barel. Pasokan produk sulingan, yang mewakili permintaan, turun ke level terendah sejak 1999, menurut data EIA.
“Wilayah utama di Timur Laut masih menunjukkan suhu yang relatif sejuk hingga minggu ketiga bulan ini yang kemungkinan membatasi kenaikan jumlah diesel,” kata Presiden Ritterbusch and Associates LLC Jim Ritterbusch.
Persediaan minyak mentah
Saat persediaan minyak mentah turun 5,5 juta barel dalam seminggu, data EIA menunjukkan, sebagian besar mencerminkan gangguan pengiriman di Laut Merah. “Situasi di Laut Merah memaksa banyak penyulingan dan pembeli minyak mentah pergi ke AS daripada mengarungi kapal mereka mengelilingi Tanduk Afrika,” kata Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger.
|Baca: OJK Cabut Izin Usaha BPR Wijaya Kusuma Madiun
Kekhawatiran pengiriman masih ada setelah kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran mengatakan mereka telah menargetkan sebuah kapal kontainer yang menuju Israel. Komando Pusat AS mengatakan kelompok militan tersebut telah menembakkan dua rudal balistik anti-kapal di selatan Laut Merah pada hari sebelumnya.
Data ekonomi yang suram mengirim harga lebih rendah di awal sesi. Aktivitas bisnis zona Euro menyusut pada Desember. Inflasi Jerman meningkat, kemungkinan memberikan argumen kepada bank sentral Eropa untuk mempertahankan suku bunga untuk beberapa waktu.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News